Kiri-kanan, Dr. Ariasa H Supit,.M.Si. H. Anies Rasyid Baswedan dan Pdt. Dr. Yogi Dewanto. (Foto-foto: IST)

JAKARTA – Sekolah Tinggi Rahmat Emanuel Ministry (STT REM) terus menggelar Kuliah Umum Kepemimpinan dengan menghadirkan tokoh-tokoh di bangsa ini, termasuk pada Senin (12 Agustus 2019) menghadirkan Gubernur DKI Jakarta H. Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D.

Pada Kuliah Umum Kepemimpinan tersebut, menjadi momen yang tidak pernah dilupakan oleh Pdt. Dr. Yogi Dewanto. Pasalnya penyerahan kepemimpinan STT REM dari Dr. Ariasa H Supit., M.Si kepada dirinya (Pdt. Dr. Yogi Dewanto), disaksikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, H. Anies Rasyid Baswedan.

Alasan Dr. Ariasa H Supit., M.Si meletakkan jabatannya karena saat ini sudah resmi menjadi Ketua Pusat Pengkajian Ketahanan Nasional Universitas Indonesia (UI).

Usai proses serah terima jabatan Ketua STT REM, langsung Johan Tumanduk, S.H, M.M, M.Min., berdiri memperkenalkan atau menyampaikan profil H. Anies Rasyid Baswedan, dari sejak lahir sampai menjadi gubernur tanpa membaca teks. “Saya baru pernah lihat orang seperti ini (Johan Tumanduk). Saya kagum, Anda (Johan Tumanduk) luar biasa. Anda mampu menceritakan profil saya termasuk nama dari kedua orang tua saya tanpa salah dan tanpa baca teks, luar biasa,” katanya disertai tertawa.

H. Anies Rasyid Baswedan sedang memberikan Kuliah Umum

Pada kuliah umum ini, H. Anies Rasyid Baswedan berkata, tidak pernah terpikir menjadi Gubernur DKI Jakarta. “Awalnya saya tidak pernah membayangkan satu hari akan menggunakan tanda bintang sebagai gubernur, tidak pernah sama sekali. Apalagi panggilan itu datang saat saya sedang di rumah sakit sedang ada infus di tangan. Tapi saya tahu, dan percaya bahwa Tuhan adalah perencana yang sempurna dan bagian kita adalah menjalani setiap kepercayaan yang Tuhan titipkan kepada kita sebaik-baiknya dan yakinlah Tuhan akan selalu memberikan kepada kita jalan-jalan yang terbaik untuk kita,” katanya diawal pemberian materi dengan topik “Kepemimpinan Urban.”

BACA JUGA  Ada Apa Dengan Yesus ?

Pada saat H. Anies Rasyid Baswedan sedang berada di sebuah rumah sakit, datang beberapa pemimpin partai politik dan memintanya untuk dijadikan calon Gubernur DKI Jakarta. “Saat itu saya jawab, saya akan tanyakan kepada ibu saya. Kalau ibu saya setuju saya akan maju menjadi calon Gubernur DKI Jakarta,” urainya.

Apa yang diminta oleh para pemimpin partai politik disampaikan kepada ibunya. “Kalau itu Anies yang mau, ibu tidak setuju tetapi kalau para pemimpin partai yang mewakili rakyat yang mau, ibu setuju,” cerita H. Anies Rasyid Baswedan, dan akhirnya menerima permintaan beberapa pemimpin partai politik yang menemuinya.

“Kalau hari ini 12 Agustus 2019 saya berada di STT REM itu karena Tuhan yang mengatur perjalanan hidup saya. Saya percaya Tuhan akan selalu mengatur setiap perjalanan kita,” katanya dan disambut AMIN oleh kebanyakan yang hadir.

BACA JUGA  Marak Pemasangan Microchip di Tangan dan Dahi, Apakah Penggenapan Wahyu 13, (Antikristus) ?

Kuliah Umum yang berlangsung di STT REM yang beralamatkan di Kelapa Gading itu, H. Anies Rasyid Baswedan disaksikan oleh Ketua Yayasan sekaligus pendiri STT REM, Pdt. DR. Abraham C Supit dan beberapa anggota DPRD DKI Jakarta, juga Ketua DPW Periondo Jakarta, Sharianta Tarigan, serta tentunya mahasiswa STT REM.

H. Anies Rasyid Baswedan berkata sedang menjalankan kepemimpinan bersama-sama dengan rakyat untuk menyelesaikan berbagai persoalan di DKI Jakarta. ”Berbagai masalah yang ada, saya selalu libatkan yang memiliki kepentingan,” tandasnya dengan memberikan contoh, pembuatan taman. “Kami melibatkan masyarakat di lingkungan taman yang akan di bangun. Ketika mereka mengungkapkan keinginannya, barulah yang arsitek, yang ahli lanskap silakan kasih ide. Taman dirancang secara bersama-sama. Kami juga merekrut khusus fasilitator,” ceritanya dan mengungkapkan, setiap tahun akan membangun 50 taman yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat disekitar taman berada. Itu sebabnya, taman yang dibuat pemerintah DKI Jakarta diberi nama “Taman Maju Bersama.”

Kepemimpinan seperti itu dinamakan oleh  H. Anies Rasyid Baswedan, kepemimpinan kolaboratif. (NBS)

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini