Ilustrasi : Pdt. Timotius Dawir bersama keluarga pergi melayani Gereja - gereja desa di dalam wilayah MD nya sambil menikmati alam ciptaan Tuhan

Papua – Desember tahun 2020 bagi kebanyakan umat Kristiani, bulan yang sangat berbeda dengan Desember tahun – tahun sebelumnya. Pasalnya, Desember 2020 dunia, termasuk Indonesia dilanda Pandemi Covid-19, sehingga banyak kegiatan Natal tidak dapat dilangsungkan dengan tatap muka secara fisik.

Pengalaman umat Kristiani yang tidak dapat merayakan Natal secara tatap muka ternyata bagi beberapa komunitas di Papua perayaan Natal tatap muka masih bisa berlangsung, seperti perayaan Natal di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), digembalakan, Pdt. Timotius Dawir, yang adalah Ketua Majelis Daerah (MD) Papua.

Pdt. Timotus Dawir saat memberitakan firman Tuhan di perayaan Natal 2020 di GPdI area MD yang dipimpinnya

“Kita harus akui, di tengah ada pembatasan – pembatasan karena Covid-19, fakta di lapangan jumlah kehadiran jemaat meningkat. Contoh gereja pengembalaan saya merayakan Natal, 20 Desember 2020,”

“Kami menyebar undangan 300 jemaat. Makanan yang kami siapkan, sebanyak 500 kotak. Selain itu kita siapkan makanan prasmanan VVIP untuk 200 orang. Tetapi yang hadir itu mencapai 1500 umat. Mujizat Tuhan masih ada, karena persiapan makanan tetap cukup,” ceriteranya.

Pdt. Timotius Dawir, menjelaskan di Papua, khususnya dalam pantauannya, untuk GPdI sejak bulan November akhir sampai berita ini diturunkan, setiap hari ada perayaan Natal.

BACA JUGA  Harry Mandagi : Didik Anak dengan Cinta Disertai Ketegasan dan Keras
Suasana perayaan Natal

“Sebenarnya Natal tahun 2019 dan tahun 2020 yang ada pandemi, bagi kami tidak ada beda. Karena di Papua daerah hijau. Kami memang terapkan protokol Kesehatan tetapi waktu sukacita surga turun semua merapat pegangtangan juga. Semua masuk pakai masker, tetapi saat memuji Tuhan, sepertinya masker – masker itu tidak lagi menutup mulut dan hidung,”katanya. 

Lebih jauh, Pdt. Timotius Dawir sebagai Ketua MD Papua mengungkapkan, di Natal tahun 2020 membagi-bagikan uang bantuan Covid-19 yang lumayan besar kepada masing – masing gembala di Papua. 

“Kita (MD Papua) juga bantu Gereja – gereja di Desa, untuk penyelesaian pembangunan. Itu yang kita lakukan.  Selain itu kita terus melakukan kunjungan – kunjungan, sekaligus lihat perkembangan GPdI di Kampung – kampung,”katanya.

Untuk momentum Natal tahun 2020, Pdt. Timotius Dawir memiliki pengalaman yang indah. Bagi banyak orang, adanya Pandemi membuat berbagai kegiatan terhambat, berbeda dengannya. DI masa pandemi, ia gunakan waktu untuk mengunjungi daerah – daerah yang sulit dikunjungi di Papua. 

“Saya punya pengalaman indah di tahun 2020, di tahun pandemi, di mana area – area yang dianggap sulit di tahun – tahun yang lalu, dimana tidak bisa kita kunjungi, tahun ini bisa kita kunjungi,”.

BACA JUGA  UKS dan UK Petra Bersinergi Tingkatkan Kualitas

Bahkan, hasil dari kunjungannya, bisa membantu lahirnya (tanam) 6 – 7 gereja baru. Seperti kunjungan ke daerah Oksibildi pegunungan Bintang. “Itu daerah terpencil, dan orang bilang sulit. Tapi bersama Tuhan kami mampu menanam gereja baru di situ,”

Selama pandemi berlangsung 8 bulan, diungkap Pdt. Timotius Dawir, MD Papua dan tim, wilayah – wilayah yang ada mampu eksekusi pembangunan gereja – gereja pedesaan. “Saya pergi ke hutan motong kayu untuk pembangunan gereja – gereja di pedesaan. Jadi berkat pandemi, memang ada kendala untuk kita melaksanakan teknis organisasi tapi di sisi pelayanan, malah kita lebih banyak  buka gereja baru, di tahun 2020 ini mencapai 50 gereja baru kita buka,”.

Pdt. Timotius Dawir berharap sampai tahun 2022 MD Papua sudah mampu membuka 1000 gereja baru. 

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini