Suasana ketika ada orang yang membeli di Warung Kerukunan. (Foto-foto: dok pri)

Jakarta – GKB El-Bethel yang dipimpin Pdt. Tony Mulia tergerak untuk membantu masyarakat terdampak dengan mendirikan Warung Kerukunan di Jl. Kelapa Puan Raya FU 1, No 13-14 Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Menurut Pdt. Tony Mulia, Warung Kerukunan merupakan kerjasama dari beberapa lembaga keumatan di DKI Jakarta. Seperti, Lembaga Takmir Masjid (LTM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili (PGLII), Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).

“Kita buat di beberapa titik, salah satunya di sini (GKB El-Bethel). Kami adakan setiap hari Rabu dan Sabtu,” ungkapnya.

Pdt. Tony Mulia menjelaskan Warung Kerukunan menjual makanan dengan harga yang sangat terjangkau. Di mana makanan tersebut ia dapatkan dari warung yang ada di sekitar gereja. “Kami beli secara bergiliran dari warung di sekitar sini. Kami jual dengan harga semampunya, Rp 1000 boleh, Rp 5000 boleh, tidak bayar juga boleh. Tergantung kemampuan orang yang datang,” jelasnya.

BACA JUGA  ITHB Kembali Memberikan Beasiswa 100 Persen Kepada Mahasiswa Program GGB

Dirinya bersyukur sejak dibuka Agustus lalu, Warung Kerukunan bisa menjadi berkat bagi banyak orang khususnya di wilayah Kelapa Gading dan sekitarnya. Dalam pembagiannya, Pdt. Tony Mulia dibantu tim dari umat beragama lain, salah satunya dari NU.

“Saya melihat orang tidak lagi ‘alergi’ dengan gereja. Ini tentu membuat suasana kerukunan antar umat beragama menjadi semakin cair,” katanya.

Pdt. Tony Mulia menuturkan apa yang dilakukan sebagai bentuk memancarkan terang dan garam dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini seperti yang tertulis dalam Yesaya 60:1-7. “Jangan kita terlalu terobesi dengan Matius 28:19-20 ‘Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah….’ Ayat itu lebih cocok uuntuk orang yang baru menyelesaikan pendidikan di STT. Tapi untuk kehidupan bermasyarakat, kita harus tekankan untuk bisa menjadi garam dan terang,” paparnya.

BACA JUGA  Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D, di Rakernas II Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia 2024: Agama itu Urusan Pribadi.

Adapun hasil penjualan makanan di Warung Kerukunan diserahkan ke masjid yang sedang membutuhkan bantuan dana.

Di sisi lain, secara rutin satu bulan sekali Pdt. Tony Mulia juga memberikan sembako kepada masyarakat terdampak di sekitar gereja.

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini