JAKARTA – “Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi” menjadi tema ibadah dan Perayaan Natal, Gereja Bethel Injil Nusantara, Jemaat “Kapernaum”, yang digembalakan oleh pendeta yang pernah menjadi Sekretaris Umum ( Sekum ) Gereja Bethel Indonesia (GBI), Pdt. Dr. Melianus Kakiay, M.Th.
Ibadah Perayaan Natal Gereja Bethel Injil Nusantara (GBIN), Jemaat “Kapernaum” dilangsungkan pada, Kamis (14 Desember 2023) di Ballroom Grha Oikumene, ( Kantor PGI ), Lt. 3, Jl. Salemba Raya, No. 10, Jakarta Pusat.
Media ini melihat, jemaat dari GBIN Jemaat Kapernaum, mulai berdatangan dan mengisi kursi – kursi yang tertata rapih di Ballroom Grha Oikumene, sejak pukul 16.45 Wib. Mendekati waktu akan dilangsungkan ibadah perayaan Natal, kursi – kursi yang disediakan penuh sesak dengan jemaat yang hadir.
Seperti pada umumnya, ibadah perayaan Natal dimulai dengan pujian dan penyembahan, doa pembukaan, dan rangkaian – rangkaian yang sudah diagendakan, termasuk adanya sejumlah kesaksian pujian dengan menyanyikan lagu-lagu bernuansa Natal.
Dilihat media ini, jemaat dan para tamu undangan, serta hamba Tuhan yang hadir tampak menikmati suasana sukacita Natal dengan ornamen dekorasi ruangan, serta indahnya pohon Natal didominasi warna silver dan putih.
Setelah itu, gembala jemaat, juga sebagai Ketua Sinode GBIN, Pdt. Dr. Melianus Kakiay, M.Th, menyampaikan Firman Tuhan. Pendeta yang telah “membangun” atau mengikuti jenjang karir organisasinya dari Gembala Jemaat, lalu dipercayakan menjadi Ketua Badan Pengurus Daerah ( BPD ) GBI DKI Jakarta, dan menjadi Sekum Badan Pengurus Harian ( sekarang namanya Badan Pengurus Pusat/BPP) GBI, berikutnya dipercayakan menjadi salah satu Ketua di BPH GBI, ini membuka penyampaian Firman Tuhan dengan berkata Natal adalah inisiatif Allah menyelamatkan manusia. Sebagai bukti, Allah (Yesus Kristus) sendiri datang ke dunia ini untuk menyelamatkan umat manusia dengan prinsi kasih.
Bertolak dari tema “Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera Di Bumi”,-Lukas 2: 14, Pdt. Dr. Melianus Kakiay, M.Th., mengungkapkan jika membaca kisah kelahiran Yesus dalam kitab Lukas 2: 8-20, maka akan menjumpai ayat bahwa kemuliaan bagi Allah di tempat Maha tinggi. Itu adalah nyanyian sejumlah bala tentara sorga (Lukas 2:13).
Pdt. Dr. Melianus Kakiay, M.Th, menuturkan tema yang GBIN, Jemaat “Kapernaum” pakai dalam ibadah perayaan Natal 2023 ini adalah kata – kata dalam sebuah lagu yang sering umat Kristiani dengar bahkan nyanyikan. “Muliakanlah ..Muliakanlah…Tuhan Allah..Tuhan Allah..Maha Tinggi. Damai sejahtera… turun ke Bumi”, Pdt. Dr. Melianus Kakiay, M.Th, yang akrab dipanggil Pdt. Ferry menyanyikan lagunya dan diminta umat yang hadir ikut menyanyikannya.
“Ini adalah lagu yang luar biasa, yang mestinya menjadi nyanyian kita ketika memuji Allah dalam kehidupan sehari-hari,” terang Pdt. Ferry di hadapan jemaat dan para tamu undangan yang memenuhi ruangan berkapasitas ratusan orang tersebut.
Pdt. Ferry pada kesempatan itu “mengupas” tema Perayaan Natal GBIN, Jemaat Kapernaum yang digembalakannya, dengan setidaknya mengungkapkan ada 4 ciri orang yang memuliakan Allah dan Damai Sejahtera di Bumi.
Pertama, orang yang hidup dengan sederhana (pribadi yang sederhana). Kesederhanaan hilang karena manusia lebih cendrung memasang harga yang tinggi di hadapan Allah. Akibatnya, mengalami (kehilangan) sukacita dan yang ada adalah stress, kuatir, cemas serta hal sejenisnya.
Untuk itu, Pdt. Ferry menganjurkan kepada umat yang hadir untuk hidup sederhana. Sederhana adalah orang yang mampu memanfaatkan berkat Tuhan untuk memuliakan nama-Nya.
Kedua, pribadi yang tahu menjaga kesucian hidup (Lukas 1:26-27). Kata kesucian (perawan) menunjukkan bahwa Yusuf dan Maria orang yang bermoral. Orang yang menjaga kesucian hidup pasti akan mengalami damai sejahtera (Ibr 12:14).
Ketiga, pribadi yang tulus dan jujur (Mat 1:18-19). Keempat, pribadi yang hidup dengan rendah hati (Filipi 2:5-11, Yakobus 4:6).
Usai ibadah, jemaat dan tamu undangan belum diijinkan pulang oleh panitia Ibadah perayaan Natal GBIN, Jemaat Kapernaum. Pada saat itu panitia baru mengijinkan pulang jemaat dan undangan dengan terlebih dahulu “menikmati” berkat Tuhan berupa makanan, minuman serta buah-buahan segar yang telah disediakan.