Pdt. Pieter Faraknimella memberitakan Firman Tuhan di Natal GBI Modernland 2024

BANTEN – Bulan Desember, pada umumnya, Gereja – gereja menggelar ibadah Natal, termasuk Gereja Bethel Indonesia (GBI) Modernland, Tangerang, yang digembalakan oleh Pdt. Pieter Faraknimella dan Ibu Pdt. Kristina Faraknimella, diselenggarakan di Gedung gerejanya, pada 22 Desember, sebanyak 5 kali, pukul 07.30 Wib, 10.00 Wib, 13.00 Wib, 16.00 Wub dan terakhir 18.30 Wib.

Asafita saat menjadi WL dalam ibadah perayaan Natal 2024 GBI Modernland

Dalam ibadah perayaan Natal selama 5 kali itu, Pdt. Pieter Faraknimella, S. Th dan Pdt. Kristina Faraknimella, secara bergantian memberitakan firman Tuhan. Media ini bertepatan hadirnya di ibadah ke 5, dengan jadwal pemberita firman Tuhan, Pdt. Pieter Faraknimella, S.Th.

Ibadah perayaan Natal, dimulai dengan peniupan Shofar yang Panjang. Bersamaan dengan bunyi Shofar, tampil para worship leader (WL) ditemani singers, serta penari rabanna. “Syalom…Selamat Natal Bapak/Ibu semuanya. Kami ajak bapak/ibu bangkit berdiri semuanya, untuk memuji Tuhan,”ajak WL, di antaranya, Asafita  dan Gunadi, untuk menyanyikan lagu “Gita Sorga Bergema…”

Berjumlah tiga orang WL secara bergantian membawa umat Tuhan masuk dalam hadirat Tuhan, dengan menyanyikan berberapa lagu, di antaranya, “Go Tell It on the Mountain ( Hai Siarkan di gunung di bukit dan dimana juga),” dan “Joyful, Joyful Lord We Adore Thee,” juga “Jesus For Every One,” serta “Be Ready, Be Ready”.

Penampilan Rere secara live dalam drama Natal di depan jemaat yang hadir mengikuti ibadah perayaan Natal GBI Modernland 2024

Setelah menyanyikan lagu “Majesty Worship His Majesty,” WL, Asafita meminta jemaat untuk duduk. ”Sebentar kita akan sama – sama menyaksikan drama, biar itu memberkati kita semua. Tuhan Yesus memberkati,” kata WL yang bernama Asafita.

Drama yang ditampilkan, benar – benar karya orang – orang hebat. Di mana drama itu menggabungkan kemampuan dunia video dan acting serta kemampuan untuk tampil secara langsung di depan banyak orang—padahal para pemeran bukanlah artis. Melainkan pengerja yang ada di GBI Modernland.

Drama ini memadukan video dan penampilan secara langsung. Pada penampilan secara langsung, para pemeran bernyanyi sambil menari dan dapat menjalankan scenario drama. Tentu ini bukan pekerjaan gampang.

Keluarga yang Menantikan Tuhan, Pertolongan Tuhan Tepat Pada Waktunya
Drama ini berkisah ada sebuah keluarga tanpa ayah (suami) hanya seorang ibu, dan dua anak perempuan, yang paling “besar” bernama Rere seorang mahasiswi di salah satu perguruan Tinggi, dan bungsu bernama Ester, duduk di bangku SMA.

Demi mencukupi kebutuhan keluarga, baik untuk makan, minum pakai, tempat tinggal dan uang kuliah serta uang sekolah, Ibu dalam drama ini kerja keras, “banting tulang”, tanpa melihat waktu, bakan sampai tidak dapat membedakan siang dan malam—semuanya digunakan untuk mencari uang.

Rere saat pertama kali muncul dalam program video drama Natal 2024, GBI Modernland, memerankan seorang mahasiswi.

Dalam perjuagan ibu ini, tentu sudah dapat dipastikan lelah. Sehingga ketika melihat anak – anaknya tidak sesuai keinginannya, jadinya dia marah – marah. Drama dimulai dengan penampilan video.  “aku adalah seorang mahasiswi yang sedang berjuang menukar mimpi dengan lelah. Seringkali, biaya menjadi hambatan yang merintangi jalan ini. Kurasa sepi seolah dunia tidak peduli, tak ada tangan yang menuntun, tak ada pelukan yang mendekap, hanya diriku sendiri yang berjuang dalam sunyi. Dimana keluarga? Dimana Tuhan yang kata orang adalah sumber segala harapan? Huuuh (tarikan nafasnya sambil “menangis”)

Video berlanjut dengan menampilkan kata  “People Hurt”. Pada saat itu, seorang ibu yang sedang menyuci baju. “aku adalah seorang mama, tapi juga harus menjadi seorang ayah. Setiap hari aku terbangun mendahului pagi dengan harapan bertambahnya rezeki. Tapi uang yang ada selalu tidak pernah cukup untuk segalanya, kuurus semuanya sendiri sekalipun lelah ini tidak kunjung pergi. Membesarkan anak untuk masa depan dan berharap beban menjadi lebih ringan. Ya, Tuhan apakah lelah ini akan tergantikan? (haaaah…tarikan nafas lelahnya),”.

Penampilan WL Asafita dan rekan – rekannya. Suasana ibadah perayaan Natal makin terasa dengan penampilan para WL yang begitu “mampu” membawa umai merasakan hadirat Tuhan.

Video masih berlanjut dengan menampilkan kata “Peolple Fight”. Pada saat itu seorang anak perempuan remaja bernama Ester sedang di kamar. “aku di sini di pojok ruanganku, di temani layar kecil sebagai duniaku, tampak sibuk sendiri tidak peduli. Tak banyak orang tahu di balik layar kaca ada yang aku lihat, ada yang aku rasa, orang pikir aku hanya berdiam, tapi sebenarnya aku mencari jalan peluang kecil tersembunyi di balik sentuhan jari ini untuk kurangi beban yang tidak pernah kukatakan. Jarang aku bicara langka atau berkata tapi dalam diam aku berusaha meringankan beban,”.

Video berlanjut dengan menampilkan kata “People Expect” – “People Need Jesus For Every One. The Story Is About To Begin,”. Pada saat itu, Rere yang tadinya hanya tampil dalam rekaman video, kini tampil secara live membawakan tarian dan nyanyian. Begini kata – kata yang dinyanyikan.

Ester sedang online menjual baju demi membantu beban dari mamanya. Salah satu ceritera yang ada di drama Natal GBI Modernland 2024

“Setiap lembar penuh coretan tajam menuntut sempurna tetapi tidak kunjung tiba, dosen bilang SEMPURNAKAN BARU BISA LULUS….revisi lagi…revisi lagi…tagihan uang semesteran telat lagi, kuingin bayar tapi dompetku kosong. Ada revisi…ada tagihan…bisakah kau beri sedikit waktu lagi,” tiba – tiba nyanyian dan tarian yang diperankan Rere di damping penari lainnya berhenti karena telepon Rere bernunyi. Rere mengangkatnya, “Hallo pak,” kata Rere “Saya sudah memberikan banyak kesempatan, tapi jika Lu tidak mampu memenuhi target, saya tidak ragu untuk memecat Lu,” kata pimpinan tempat kerjanya di ujung telepon genggam.

Rere meneruskan menaikkan pujian sambil menari.  Ini kata – kata yang dinyanyikan, “Seandainya ku bisa berlari kencang, tapi kaki ini berjalanpun pincang, mengejar target, sudah menanti bagai angin yang begitu cepat pergi,”.

Ester saat melayani pembelinya secara online. Perannya dalam drama Natal GBI Modernland

Setelah selesai Rere, tampil ibunya bernyanyi dan menari, dengan kata – kata, “Disaat lelah, langkahku tidak terhenti, membesarkan anak…berusaha keras mengejar impian, tidak ingin lagi merasakan getirnya zaman. Ku bersiul ke jalan demi kasih dan harapan untuk anak di masa depan,”.

BACA JUGA  Ini Sisi Positif Covid-19 Bagi Gereja

Scara bergantian, usai Rere, digantikan Mamanya. Usai mamanya digantikan Ester, tampil bernyanyi dan menari. “Dunia maya, duniaku yang dianggap tidak nyata, sekalipun di situ ada kata dan ada rasa dalam setiap detik berjuang mencari sebuah peluang, meski nampak sebagai bayang – bayang, melalui layar berjalan mengetik harapan, sekalipun orang tak tahu kupun kan tetap melakukan untuk meringankan beban, belajar dan makna,”

Format drama kembali ke video. Ibu Rere dan Ester sedang menyetrika baju, tiba – tiba Rere pulang. Waktu bertepatan sudah malam. “Pulang malam terus, dari mana sih?” tanya ibunya. Belum sempat Rere menjawab, “Pulang malam kayak gini, anak cewe keluyuran terus,”

Ibunya Rere dan Ester sedang mencuci baju demi menggapai cita – cita untuk anak – anaknya.

Mendengar perkataan mamanya, padahal dalam bentuk tidak melawan, anak – anaknya berusaha membantu meringankan tanggungjawab mama mereka. Tapi makin lama, sebagai anak, tentu ingin mengungkapkan juga apa yang mereka lakukan supaya tidak salah diartikan. “Ma…aku bukannya keluyuran, aku kuliah sambil kerja bantuin mama supaya uang kuliahku tidak telat terus bayarnya ma…,”

Sebagai orangtua, tidak mau merasa digurui anaknya. “Kerja? Kerja apa kayak gini, cari kerja yang normal – normal saja, jangan bikin tamba Mama pusing,” ditanggapi anaknya, “Ma…aku tahu mama kesusahan makanya aku kuliah sambil kerja sampingan supaya masadepan Aku bisa terjamin juga Ma…,”

Suasana keluarga yang sementara  dipulihkan Tuhan. Rere menangis meminta maaf kepada ibunya, Ester juga dan mamanya juga meminta maaf satu dengan lainnya.

Orangtua, tidak mau ngalah—biasanya orangtua begitu bukan? “Cari kerja itu yang bisa pulang sore, pulang juga sama cowo, gonta – ganti terus, bikin malu Mama sama tetangga di luar sana, banyak omongan dan lain – lain,”

Mendengar apa yang Mamanya katakan, membuat Rere tidak tahan. Sambil suaranya seakan menangis berkata “Ma…aku nebeng teman – teman aku biar irit ongkos, ma…aku cuma mau bantu mama, aku hanya mau minta mama ngertiin aku sedikit saja, dukung aku dikit ma…”.

Perkataan Rere ternyata tidak membuat mamanya mengerti. Sebaliknya membuat mamanya makin marah. “Dukungan yang kayak apa? Mama kerja buat Lu, buat Lu makan, buat Lu tinggal, kurang apa? Tanya mamanya.

Rere sudah tidak bisa tahan tangisnya, akhirnya lepas tangisnya, dan berkata “Mama itu tidak penah ngertiin aku, mama tidak pernah sedikitpun untuk berusaha dengerin aku,” langsung di ‘samber’ mamanya, “Kamu yang tidak mengerti mama kerja keras, banting – tulang buat keluarga kita, buat anak – anak mama, biar anak – anak mama tidak ada yang susah. Sejak papa tidak ada, mama yang lakuin semuanya, mama yang kerja – keras buat anak – anak mama.

Mendengar rebut – rebut, Ester sih bungsu ikut nimbrung. “Ma sudah ma…jangan marah – marah terus, kasihan cici,”. Mamanya bukannya diam, sebaliknya marahin anak bungsunya. “Ini juga, satu ya. mama itu capek lihat kamu main HP terus, tiap hari kerjaanya main HP terus, bikin mama tamba pusing saja,”

Rere berkata sambil menangis, “Ma…aku tahu mama capek, tapi aku juga capek, aku kuliah sambil kerja buat bantuin mama, aku cuma mau bikin mama bangga,” Setelah mengungkapkan perasaannya, ia berlari kecil ke kamar dan menangis. Tangisan yang tidak tertahan itu terdengar sampai di luar kamar oleh mamanya dan adiknya.

Dalam tangisan, Rere memuji dan berdoa kepada Tuhan. “Nantikanlah Tuhan, kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, ya nantikanlah Tuhan, (Tuhan tolong pulihkan hati mama, Tuhan tolong jamah mama. Aku percaya Tuhan dapat pulihkan keluarga aku. Aku rindu Tuhan keluargaku dipulihkan),”

Tangisan Rere tidak membuat mamanya tersentuh, untuk datang menjumpainya. Sebaliknya, mamanya melakukan aktifitasnya seperti biasa, kali ini berjualan makanan. Pada saat berjualan, mamanya menceriterakan persoalannya kepada seorang pembeli (pelanggan) yang ternyata orang yang takut akan Tuhan.

Kata pelanggannya, ”Lu itu hebat, Lu sudah siapin semua, padahal buat hidup yang sementara. Tapi Lu nggak bisa ngandalin diri sendiri, Lu butuh Tuhan, semua orang butuh Tuhan Yesus. Jadi orangtua itu tidak mudah (sambil mamanya mengangguk – anggukan kepala tanda setuju), apalagi Lu lakuin semuanya sendiri pasti berat banget. Lu selalu bawaannya marah tapi Lu tidak pernah lihat dari sudut sisinya mereka (anak – anak), coba Lu kasih ruang buat mereka bicara, Lu juga mesti ngertiin mereka, Lu tidak sendiri, ada Tuhan Yesus,”.

Belum usai pelangganya bicara, mamanya langsung balik ke dalam rumah, dan menemui Rere yang sedang menangis. “Re, maafin mama ya, mama tidak maksud buat kamu merasa kayak gini, mama nggak maksud buat kamu merasa sendiri kayak gini, mama cuma takut kamu merasakan hal yang sama kayak mama. Mama mau yang terbaik buat kamu,”

Moment anak – anak mendatangi orangtua meminta maaf dan mengungkapkan terima kasih atas semua perjuangan orangtua, khusus dalam hal ini anak – anak mendatangi ibu.

Rere sambil menangis berkata “Ma, aku pengen bantu mama. Tapi malah aku jadinya bikin mama sering marah. Maafin aku ya, ma,” jawab mamanya, “Maafin mama ya,” di situ juga Ester mengungkapkan “Ma, Ci, sesulit apapun kondisi kita nyatanya tidak pernah ditinggalkan Tuhan, berapa tahun coba kita hidup? Pernah tidak sampai tidak bisa makan? Tidak pernah kan. Sampai hari ini kita disertai Tuhan,”

Mamanya mengakui suka lupa kalau Tuhan memelihara hidup keluarganya. “Mama suka lupa kalau Tuhan pelihara hidup kita, kalau hidup kekal saja Tuhan jamin apalagi hidup kita yang sementara ini,”

Ester meminta maaf sambil berkata “Aku tahu kelihatannya aku hanya main HP terus kayak tidak peduli sama kalian tapi sebenarnya aku juga berusaha bantu. Aku sebenarnya jualan online, aku juga bikin konten di internet tentang kebaikan Tuhan, dan itu ditonton banyak orang. Puji Tuhan, Tuhan Yesus kirim berkatNya, aku sudah dapat uang buat bantu bayar uang kulia Cici (ciciknya kaget) dan buat modal usaha mama juga (mamanya kaget). Ini aku sudah transfer ke mama,”

BACA JUGA  Pdt. Wiweko Mulyono : Dosa itu Sangat Merusak, Ikut Yesus Mendapatkan Pengampunan
Umat Tuhan memuji dan menyembah Tuhan, biar di Natal 2024 ada pembaruan hati dan menjalani Tahun 2025 bersama dengan Tuhan.

Mamanya tidak dapat menahan harunya langsung menangis, bahkan umat yang hadir dalam pantauan media ini, banyak yang ikut meneteskan air mata. “Makasih ya, nak, maskih sudah bantu mama, sudah bantu untuk Cici,”.

Momen ini membuat yang menonton tidak akan mampu menahan air mata. Pasalnya, anak yang masih butuh bantuan, anak yang masih butuh digendong orangtua, apalagi anak perempuan. Tapi yang diperbuatnya, adalah kebanggaan dalam keluarga. Di saat semua merasa tidak mampu, dianggap orang yang terkecil seperti anak gadis remaja ini, tapi Tuhan bisa menggunakan siapa saja untuk menolong,

Ingat! Nantikanlah Tuhan, jangan nantikan bantuan dari manusia. “Puji Tuhan, ya Ester, Tuhan Yesus baik buat kita. Kalau misalkan kita masih boleh ada sampai hari ini, cici dapat kuliah itu sebenarnya bukti penyertaan Tuhan dalam hidup kita,”

Gembala GBI Modernland, Pdt. Pieter Faraknimella dan Pdt. Kristina Faraknimella, Pose bersama para pemain musik dan pemain drama serta tari diakhir ibadah perayaan Natal GBI Modernland 2024.

Mamanya berkata, “Mulai saat ini percayalah Tuhan Yesus bakal sertai terus keluarga kita, Amin,”. Cicinya berkata “Aku sayang mama, sama Ester,” begitupun Ester berkata, “Ester sayang mama dan Cici,” dan mamanya ikut berkata, “Mama sayang pada kalian,” lalu terjadi nangis bersama, dan Tuhan pulihkan keluarga ini.

Secara live, tampil ke atas panggung pemeran ibu berkata, “Itulah kehidupan keluarga kami dahulu, sibuk dengan masalah, gunakan kekuatan sendiri, dan terkadang kami lupa kalau ternyata ada Tuhan Yesus yang selalu menyertai kami,”

Dari sudut panggung yang berbeda, tampil Ester, “Tapi melalui masalah, kami semakin sadar bahwa Tuhan Yesus itu nyata, bukan sekedar teori. Kami berjumpa dengan Tuhan Yesus secara otentik, justru lewat kasihNya yang nyata saat kami melewati masa yang sulit. Terima kasih Tuhan Yesus,”

Rere tampil dari sudut panggung yang lain, “Terima kasih Tuhan Yesus, dan hari ini 22 Desember, bertepatan dengan hari Ibu, kami mau mengucapkan terima kasih buat mama yang terbaik, yang Tuhan boleh kasih buat kami. Terima kasih ya ma, aku tahu jadi Ibu itu sesuatu peran yang tidak gampang, terima kasih karena mama terus berjuang buat aku dan Ester, Selamat hari Ibu ya ma…,”katanya dengan menyerahkan bunga.

Perayaan Natal GBI Modernland yang bertepatan dengan hari ibu, momentum itu “dipakai” Rere untuk mengajak semua yang hadir, “Bagi yang datang bersama dengan ibu nya, saya mau mengajak, hampiri ibu kalian, peluk ibu kalian, ucapin terima kasih, untuk kasihnya, untuk perjuangannya karena telah membesarkan kita,”

Pada moment itu, makin tidak terbendung tangisan dari anak – anak yang hadir. Moment ini membuat anak – anak mengerti ada Ibu, dan makin ibu – ibu mengerti ada Tuhan yang beserta sehingga mampu membesarkan anak, dan menyekolahkan anak untuk masa depan.

“Kami sebagai anak – anak rohani juga mau mengucapkan selamat hari ibu kepada Bunda Kristina Fraknimella (Ibu gembala GBI Modernland), terima kasih untuk teladan Bunda, untuk kasih Bunda dan terima kasih buat doa Bunda untuk setiap kami. Kami bersyukur punya ibu rohani seperti Bunda Kristina Faraknimella, Tuhan memberkati Bunda,”Kata Rere mewakili semua yang terlibat dalam ibadah Natal di GBI Modernland, dan menegaskan pesan yang ingin disampaikan adalah Yesus untuk semua orang, Jesus For Everyone.

Pada saat itu pemeran drama ditemani beberapa penari menaikkan pujian “Be Ready, Be Ready Prepare The Way For Christ The Lord”.  Untuk mendengarkan Firman Tuhan, WL tampil dan meminta umat Tuhan menyanyikan lagu “And All My Life You Have Been Faithful,” dengan mengajak pembicara di ibadah ke 5, gembala GBI Modernland, Pdt. Pierter Faraknimella, S.Th.

Tema Natal GBI Modernland 2025 kata Pdt. Pieter Faraknimella, “Pikirkanlah Perkara yang di atas” Ayatnya di Kolose 3 : 1 – 4 ( Ay 1 ) “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah,”. ( Ay 2 ) “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi,”. ( Ay 3 ) “Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah,”. ( Ay 4 ) “Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan,”

Selesai firman Tuhan, Pdt. Pieter Faraknimella mengajak kepada yang merasa perlu didoakan, yang sedang sakit (sakit Stroke, Jantung dan Berat – berat lainnya) diminta maju ke depan untuk di doakan.

Tiba saatnya penyalaan lilin, di mana yang tunjuk dan naik ke atas panggung, Pdt. Pieter Faraknimella dan Ibu Pdt. Kristina Faraknimella Njotorahardjo ( Bapak dan Ibu Gembala GBI Modernland), Pak Yohannes dan Ibu Linda, (Wakil gembala). Pemasangan lilin bersamaan dengan menyanykan lagu “Oh Night Divine”

Sebelum doa pentup, ditayang kaleidosko perjalanan GBI Rayon 3 (Modernland). Ibadah Natal berakhir dengan dinaikkannya lagu “Doa Yabes”. Ditutup doa berkat oleh Pdt. Pieter Faraknimella, S.Th.

Umat Tuhan yang pulang mendapatkan bingkisan makanan dan goody bag yang bertuliskan GBI Modernland mengucapkan selamat Natal 2024. 

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini