Pdt. Pieter Faraknimella dan istri berdoa untuk pemberitaan firman Tuhan

JAKARTA – Sebanyak 5 kali ibadah perayaan Natal di gelar Gereja Bethel Indonesia (GBI) Modernland di Minggu (22 Des 2024) di Geudng Gereja yang selama ini digunakan ibadah rutin.

Ibadah perayaan di GBI Modernland, secara bergantian dilayani firman Tuhan oleh Bapak/Ibu Gembala Jemaat, Pdt. Pieter Faraknimella, S.Th dan Pdt. Kristina Faraknimella, demi suksesnya ibadah perayaan Natal 2024.

Pdt. Pieter Faraknimella, S.Th, sedang menyampaikan firman Tuhan.

Media ini menghadiri ibadah perayaan Natal yang ke 5, pukul 18.30 Wib, dengan pembicara Pdt. Pieter Faraknimella. Di ibadah perayaan Natal 2024 GBI Modernland, terakhir ini dihadiri juga oleh Cool 12 dari GBI Modernland.

Seperti ibadah pertama, kedua, ketiga dan keempat, dimulai dengan menyatakan komitmen DNA GBI Modernland adalah restorasi pondok daud : Prajurit – prajurit Tuhan yang gagah perkasa, yang mempunya gaya hidup, doa, pujian dan penyembahan bersama – sama dalam unity siang dan malam, dan melakukan kehendak Bapa, pada zaman ini.

Selain itu, memperkuat semangat pelayanan dengan dibacakannya lima arti Pentakosta Ketiga. Pertama, pentakosta ketiga adalah, pencurahan Roh Kudus yang dahsyat di zaman ini melebihi yang terjadi di Azusa Street.

Kedua, pentakosta ketiga akan mengakibatkan penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang kembali.

Pdt. Pieter Faraknimella mendoakan orag – orang yang maju ke depan meminta didoakan

Ketiga, pentakosta ketiga akan membangkitkan generasi Yeremia yaitu anak – anak muda yang dipenuhi Roh Kudus, cinta mati – matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa dan akan bergerak untuk memenangkan jiwa.

Keempat, pentakosta ketiga lahir di Indonesia dan bergerak ke bangsa – bangsa. Gerakan ini dari Timur ke Barat dan akan kembali ke Yerusalem.

Kelima, pentakosta ketiga akan memberikan kuasa untuk menyelesaikan Amanat Agung dan setelah itu Tuhan Yesus datang kembali.

Setelah pernyataan klomitmen dan dibacakannya semangat Pentakosta Ketiga, terdengar tiupan Shofar yang panjang, bersamaan dengan itu tampil para worship leader (WL) ditemani penari, serta penari rabanna. “Syalom…Selamat Natal Bapak/Ibu semuanya. Kami ajak bapak/ibu bangkit berdiri semuanya, untuk memuji Tuhan,”kata, sekaligus ajakan dari WL, di antaranya, Asafita  dan Gunadi, untuk menyanyikan lagu “Gita Sorga Bergema…” dan “Go Tell It on the Mountain ( Hai Siarkan di gunung di bukit dan dimana juga),” serta “Joyful, Joyful Lord We Adore Thee,”.

Pemberian Cindera mata dari GBI Modernland kepada Pdt. Pieter Faraknimella dan Pdt. Kristina Faraknimella sebagai gembala jemaat

Asafita dan rekan – rekan WL, masih terus membawa umat Tuhan dengan lagu – lagu agar makin merasakan jamahan Tuhan. Lagu yang dinaikkan dan diikuti jemaat, di antaranya, “Jesus For Every One,” dan “Be Ready, Be Ready Prepare The Coming Of Our Lord,”,

Pada kesempatan itu, Asafita berkata,”Sebentar kita akan sama – sama menyaksikan drama, biar itu memberkati kita semua. Tuhan Yesus memberkati,” katanya.

Drama yang ditampilkan, benar – benar karya orang – orang hebat. Drama itu menggabungkan kemampuan dunia video dan acting serta kemampuan untuk tampil secara langsung (live) sambil bernyanyi dan menari di depan banyak orang—padahal para pemeran bukanlah artis. Melainkan pengerja – pengerja di GBI Modernland.

Drama ini memadukan video dan penampilan secara langsung. Pada penampilan secara langsung, para pemeran bernyanyi sambil menari dan menjalankan scenario drama. Tentu ini bukan pekerjaan gampang.

Proses penyalaan lilin Natal

Pesan dari drama yang dipentaskan, anak bungsu masih usia sekolah SMA, yang masih butuh bantuan, anak yang masih butuh digendong orangtua, apalagi anak perempuan. Tapi yang diperbuatnya, adalah kebanggaan dalam keluarga. Di saat semua merasa tidak mampu, dianggap orang yang terkecil seperti anak gadis remaja ini, tapi Tuhan dapat menggunakan siapa saja untuk menolong, Ingat! Nantikanlah Tuhan, jangan nantikan bantuan dari manusia.

Perayaan Natal GBI Modernland yang bertepatan dengan hari ibu, momentum itu “dipakai” salah satu pemeran dalam drama, yang bernama Rere untuk mengajak semua yang hadir, “Bagi yang datang bersama dengan ibu nya, saya mau mengajak, hampiri ibu kalian, peluk ibu kalian, ucapin terima kasih, untuk kasihnya, untuk perjuangannya karena telah membesarkan kita,”

Pada moment itu, anak – anak mendatangi ibunya masing – masing, dan suasana menjadi haru, air mata dari yang hadir kebanyakan tidak bisa tertahan. Tangan – tangan satu persatu mulai mengusap air mata yang menetes dengan sendirinya karena merasakan kasih sayang dari anak. Dan anak merasakan mendapat kasih sayang dari seorang ibu.

“Kami sebagai anak – anak rohani juga mau mengucapkan selamat hari ibu kepada Bunda Kristina Fraknimella (Ibu gembala GBI Modernland), terima kasih untuk teladan Bunda, untuk kasih Bunda dan terima kasih buat doa Bunda untuk setiap kami. Kami bersyukur punya ibu rohani seperti Bunda Kristina Faraknimella, Tuhan memberkati Bunda,”Kata Rere mewakili semua yang terlibat dalam ibadah Natal di GBI Modernland, dan menegaskan pesan yang ingin disampaikan adalah Yesus untuk semua orang, Jesus For Everyone.

Gunadi saat menjadi WL di Natal 2024 GBI Modernland

Pada saat itu pemeran drama ditemani beberapa penari menaikkan pujian “Be Ready, Be Ready Prepare The Way For Christ The Lord”.  Untuk mendengarkan Firman Tuhan, WL tampil dan meminta umat Tuhan menyanyikan lagu “And All My Life You Have Been Faithful,” dengan mengajak pembicara di ibadah ke 5, gembala GBI Modernland, Pdt. Pierter Faraknimella, S.Th.

Menjadi kata pembuka dari Pdt. Pieter Faraknimella, S.Th, setelah kata “Shalom”, dinyatakannya tanggal 22 Desember adalah tanggal HUT GBI Modernland ke 33 tahun. “Rayon 3, HUT ke 33, di era Pentakosta ke 3. Wow…..”katanya.

Pada kesempatan itu, Pdt. Pieter Faraknimella, menegaskan tema Natal GBI Modernland, adalah diperoleh gembala pembina GBI Modernland, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, dari Tuhan, “Pikirkan Perkara yang di Atas”.

Untuk membuat jemaat ingat dengan tema, Pdt. Pieter Faraknimella, mengajak jemaat untuk menyebutkan teman secara bersama. “Pikirkan Perkara yang di Atas”, yang terambil dari Kolose 3 : 1 – 4  ( Ay 1 ) “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah,”. ( Ay 2 ) “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi,”. ( Ay 3 ) “Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah,”. ( Ay 4 ) “Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan,”

BACA JUGA  GBI Modernland Rayakan Natal Bersamaan Hari Ibu. Nantikanlah Tuhan.
Rere dalam drama, menangis dan berdoa kepada Tuhan agar keluarganya dipulihkan Tuhan

Pdt. Pieter Faraknimella mengajak umat yang hadir untuk sering membaca firman Tuhan. Bila sering membaca firman Tuhan akan membuat umat Tuhan bertumbuh secara rohani, dewasa rohani, sehingga yang dipikirkan perkara yang di atas.

“Alkitab banyak menjelaskan tentang pikiran manusia yang berdosa, manusia belum menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dikatakan penuh dengan rupa – rupa kejahatan, kenajisan, macam – macam. Tapi setelah orang itu menerima Tuhan Yesus, maka dia harus menyelaraskan pikirannya sesuai dengan firman Tuhan,”

Pikiran, kata Pdt. Pieter Faraknimella, menjadi medan pertempuran iblis dan manusia. “Tentu Allah ingin kita menang. Caranya, pikirkanlah perkara yang di atas, pikirkanlah hal – hal sorgawi. Juga sering memperkatakan pikiran – pikiran Allah, yaitu firman Tuhan, bukan memperkatakan hal – hal duniawi, bukan memperkatakan hal – hal yang sementara,”

Pdt. Pieter Faraknimella mengingatkan yang hadir untuk tidak memaksakan pikiran untuk berpikir hal – hal yang duniawi. Sebab keberadaan manusia di dunia ini alkitab sudah catat hanya dalam rentan usia 70 tahun, kalau kuat 80 tahun. Dibanding dengan usia dorgawi yaitu kekekalan, tidak ada apa – apanya. “Itu sebabnya, mari kita pikirkan hal – hal yang kekal,”.

Secara live keluarga dalam drama muncul di tengah jemaat. Mereka meminta untuk supaya jemaat tetap tidak kautir menjalani hidup karena ada Tuhan

Hari – hari ini, kata Pdt. Pieter Faraknimella, kalau umat Tuhan tidak hati – hati, tidak baca firman Tuhan, tidak setia beribadah, maka iblis dengan mudah menipu, menjebak yang membuat umat terbawa pada pikiran duniawi, pikiran yang sementara. di antaranya terjebak dengan hal – hal yang menyimpang, KDRT, Narkoba, Judi, Selingkuh dan Korupsi dan lain sebagainya.

“Kalau pikiran saudara dan saya penuh dengan firman Tuhan, kita selaraskan dengan pikiran Kristus. Saya mau beritahu, anda dan saya menjadi pribadi yang tidak akan terkalahkan oleh persoalan, oleh godaan ataupun tipu daya iblis dalam bentuk apapun,” kata Pdt. Pieter Faraknimella, dan meminta baca Matius 21 : 25 – 28, yang dimaksud dengan penyelamatan sudah dekat adalah Tuhan Yesus akan datang ke 2X.

“Di akhir zaman akan terjadi peperangan bangsa melawan bangsa—sekarang sedang terjadi, lihat di Timur Tengah, juga Rusia dan Ukraina—negara – negara Barat berhadapan dengan Rusia, sudah mulai ancam mengancam perang nuklir. Tapi kita tidak perlu pusing dengan hal itu, cukup tahu saja. Bagian kita yang paling penting, pikirkanlah hal – hal yang di atas, menangkan banyak jiwa, selesaikan Amanat Agung,”terangnya.

Pose bersama Pengerja GBI Modernland bersama dengan Bapak dan Ibu gembala

Pdt. Pieter Faraknimella meminta supaya umat tidak hanya fokus mencari uang, tetapi fokuslah kepada perkara di atas. Sebab kalau fokus cari uang, lalu sudah berada di zona nyaman akan banyak alasan untuk tidak baca firman Tuhan, tidak beribadah ke gereja.

Memperkuat pernyataannya, Pdt. Pieter Faraknimella, S.Th, menceriterakan kisah, seorang yang tadinya “miskin” rajin beribadah, dan setelah kaya sudah tidak pernah beribadah. Sehingga masuk dalam predikat orang Kristen yang bahasa kerennya KRISTAL alias Kristen Natalan. Maksudnya hanya hadir ke gereja waktu perayaan Natal.

Bahkan, Pdt. Pieter Faraknimella, mengaku pernah bertemu dengan seorang bapak, dan melontarkan pertanyaan”Hari minggu ibadahnya ke Gereja apa?” dengan harapan mendapatkan jawaban sebuah nama Gereja. Tetapi jawabannya sangat mengagetkann.”Kalau  hari minggu kami tergantung musyawarah keluarga” kata orang tersebut.

Dalam pikiran Pdt. Pieter Faraknimella, Ha! mungkin orang ini anggota DPR. Ternyata musyawarah yang dimaksud, hari Sabtu keluarga (bapak tersebut, Istri dan Ank – Anak) musyawarah, pada hari minggu misal bapak itu mau ke Gereja, istrinya mau ke puncak, anaknya mau ke Mall atau makan. Untuk mendapatkan tempat tujuan, diadakan voting suara. Kalau suara terbanyak tidak pergi ke Gereja, keluarga tidak ke Gereja.

“Rusak tidak rumahtangga ini? Banyak suami – suami cari aman, tidak mau konflik, tidak mau berbeda, jadi ketika istri bilang tidak ke gereja, ikut maunya istri. Minggu depan anak ngomong tidak ke gereja karena lagi capek, bapaknya iya lagi. Kalau ada suami semacam ini bertobatlah karena kerajaan Allah sudah dekat,”.

Pose bersama dengan Tim musik dan lain sebagainya

Tidak heran, kata Pdt. Pieter Faraknimella, hari – hari ini ditemukan banyak orang gangguan mental, terganggu jiwanya, stress berat. Akibatnya membuat orang susah tidur, makanya diciptakan berbagai macam obat untuk membantu agar bisa mudah tidur. Minum satu butir tidak mempan, minum 2 butir tidak mempan, minum 3 butir tidak mempan, minum 10 butir tidur selamanya, jangan sampai.

“Saya ingatkan! Jangan terlalu fokus dengan yang di bumi, pikirkan perkara yang di atas. Mungkin ada yang berkata ‘Kamu sok pendeta ngomong pikirkan yang di atas melulu, tidak apa – apa,’.  Memang kita anak – anak Tuhan harus fokus pada hal surgawi. Tuhan Yesus berkata carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu,”

Lebih jauh, Pdt. Pieter Faraknimella berkata, kalau umat Tuhan mencari kerajaan Allah, mencari hal – hal di atas, dijamin oleh firman Tuhan, jangan kuatir atas apa yang akan diminum, makan dan pakai, semua disediakan Bapa di Sorga. “Burung di udara saja tidak menabur, tidak menanam tetapi Tuhan pelihara. Bahkan tidak sehelai bulu jatuh tanpa seijin Bapa di Surga. Luar biasa, burung saja dipelihara, apalagi kita semua anak Allah,”.

BACA JUGA  Pengurus GKI Yasmin Merasa Ditinggalkan Sinode GKI

Sebagai anak – anak Allah, kata Pdt. Pieter Faraknimella, mestinya memiliki gaya hidup seperti Allah itu sendiri. “Bagaimana caranya, baca firman Tuhan setiap hari, jangan kadang baca, kadang tidak. Masa iya lebih sering main medsos daripada baca firman?, masa iya lebih banyak main game daripada baca firman? Hari ini saya mengajak kita untuk fokus pada perkara – perkara yang di atas,”.

Pdt. Pieter Faraknimella, mengungkapkan akan makin “kuat” berdoa agar masuk tahun 2025, jemaat GBI Modernland dipakai Tuhan untuk memenangkan jiwa bagi Tuhan. “Kalau semua memenangkan jiwa, kebaktian yang tahun 2024 ini baru 4X setiap hari minggu menjadi 5X setiap hari minggu,”.

Memenangkan jiwa bagi Tuhan, diurai Pdt. Pieter Faraknimella, harus terlebih dahulu memiliki hati Tuhan, hati belas kasihan melihat banyak orang yang belum diselamatkan. “Satu kali saya pergi ke apotik. Saat masuk, ada orang bapak yang sedang ukur tensi, dan hasilnya hampir 200. Ternyata orang itu sudah biasa tensinya tinggi, kadang – kadang hilang kesadaran jatuh dari motor,”.

Waktu bapak itu di parkiran motor, Pdt. Pieter Faraknimella, menjumpainya, ngobrol, dan Tuhan gerakkan untuk didoakan. Sebelum di doakan tentu ditanyakan dulu bersedia atau tidak, dan puji Tuhan bersedia.

Peristiwa semacam itu, namanya orang sakit, tutur Pdt. Pieter Faraknimella, (maaf) apalagi orang sudah mau meninggal, dokter sudah vonis hidupnya tinggal seminggu, pasti mau didoakan. “Mau doa gaya apa, pasti aman. Itu sebabnya, salah satu tempat penginjilan yang efektif adalah di rumah sakit. Nah, pulang dari sini mulai praktikkan, sebelah Gereja ini ada Rumah Sakit. Sembuh atau tidak itu bukan urusan saudara, itu urusan Tuhan, yang penting saudara doakan,”.

Apa yang disampaikannya, bukanlah hal karangan, tetapi sudah dilakukan Pdt. Pieter Faraknimella. Bahkan dirinya yang didiagnosa memiliki tumor serta penyakit “berbahaya” lain yang dapat membawa kematian, tapi dengan doa semuanya menjadi sembuh, dan sampai hari ini—masih berdiri dengan sehat menyampaikan firman Tuhan.

Rahasianya, Pdt Pieter Faraknimella ungkapkan, jangan pernah takut dengan penyakit, jangan pernah menyerah dengan penyakit, pikirkan hal – hal yang di atas, pikiran diselaraskan dengan pikiran Kristus. “Tuhan sudah mati untuk menanggung penyakit kita. Tuhan Yesus lebih besar daripada persoalan yang kita hadapi,” uangkapnya dan menegaskan bila lupa dengan firman Tuhan yang disampaikan di momentum Natal ini, cukup ingat kata PAS.

Maksud Pdt. Pieter Faraknimella dengan kata PAS adalah, Pas mau mati atau bangkrut Tuhan pasti tolong. Pas putus asa karena tidak dapat jodoh, Pas ke Kampung Melayu, di sana ketemu jodoh. “Kalau kita setia mengikut Tuhan, kalau kita bergantung kepada Tuhan, pasti semuanya PAS,”.

Selesai firman Tuhan, Pdt. Pieter Faraknimella mengajak kepada siapapun yang merasa perlu didoakan, yang sedang sakit (sakit Stroke, Jantung dan Berat – berat lainnya) diminta maju ke depan untuk di doakan.

Dari pementasan drama dan firman Tuhan yang diberitakan Pdt. Pieter Fraknimella, media ini memberikan kesimpulan dari ibadah perayaan Natal, GBI Modernland, ingin menegaskan GBI Modernland hadir untuk menjadi jawaban rohani dari semua persoalan yang ada dan terjadi kepada setiap umat manusia.

Tiba saatnya penyalaan lilin, di mana yang ditunjuk dan naik ke atas panggung, Pdt. Pieter Faraknimella dan Ibu Pdt. Christine Faraknimella Njotorahardjo ( Bapak dan Ibu Gembala GBI Modernland), Pak Yohannes dan Ibu Linda, (Wakil gembala). Pemasangan lilin bersamaan dengan menyanykan lagu “Oh Night Divine”

Perjalanan GBI Modernland : Dari Cimone – Perumahan Modernland
Diakhir ibadah, ada penayangan kaleidosko perjalanan GBI Rayon 3 (Modernland) yang bermula dari sekitar 70 orang beribadah di Wisma Karsa Pemuda, dengan gembala sidang, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo.

Pada oktober 1991, Tuhan berpesan kepada Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, bahwa gerejanya akan dibuka di Tangerang. Ibadah perdana pada tgl 22 Desember 1991, dengan nama GBI Cimone, berlokasi di Gedung bioskop Cimone.

Dalam waktu singkat jemaat berkembang menjadi 700 orang, dengan dua kali ibadah. Oleh karena gedung sudah tidak dapat menampung, akhirnya pindah ke Restorant Nelayan Jatiuwung, yang berkapasitas 1000 orang, pada 30 Oktober 1992.

Pada waktu mau pembangunan Gereja di Modernland, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, mengutus Pdt. Pieter Faraknimella ke Tangerang, Desember 1994. Pada 26 April 1995, Gedung GBI Modernland diresmikan, dan berkembang menjadi sub Rayon 1F.

Pada 1 September 1998 berubah menjadi Rayon 7, hingga berkembang menjadi Rayon 3, tanggal 1 Desember 2000.

Di GBI Modernland, sejak tahun 1998 telah berdiri Menara Doa 24 Jam, Pertama di bawah pengembalaan Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo.

Juga sekarang ada Harpazo Art Center, pusat pelatihan Imam, Pemuji dan Penyembah. Selain itu sudah ada PAUD dan SD Bangkit Generasi.

Gembala GBI Modernland juga menjangkau ke luar, menjadi berkat, di antaranya sebagai Ketua Umum Musyawarh Pimpinan Gereja (MUSPIJA).

Berakhirlah seluruh ibadah perayaan Natal GBI Modernland dengan dinyanyikan lagu “Doa Yabes” dan ditutup dengan doa berkat oleh Pdt. Pieter Faraknimella, S.Th. Umat Tuhan yang pulang mendapatkan bingkisan makanan dan goody bag yang bertuliskan GBI Modernland mengucapkan selamat Natal 2024.

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini