GBI Kapernaum yang Digembalakan Pdt. Ferry Kakiay, Menyelenggarakan Natal Melalui Jalan Lain

Jakarta – “Jalan Lain” menjadi tema besar perayaan Natal Gereja Bethel Indonesia (GBI), Kapernaum, yang diselenggarakan, Rabu ( 14 Desember 2022) di Grha Oikumene – PGI Lantai 5, Jl. Salemba Raya, Jakarta Pusat.

Sekitar 10 menit sebelum ibadah di mulai, kursi – kursi yang ditata rapi di aula Grha Oikumene yang berada di lantai 5, sebagian besar sudah terisi penuh. Tepat pukul 18. 00 Wib, worship leader and para singers menaikkan pujian penyembahan pertama, untuk  ibadah perayaan Natal dibuka dalam doa, kursi – kursi yang tersedia sudah terisi penuh. 

Bahkan dalam pantauan media ini pihak panitia berkoordinasi dengan pihak Grha Oikumene untuk menambah kursi, dan ditempatkan di lorong jalan yang ada di dalam aula maupun yang ada di lobby aula.

Setelah doa pembukaan, jemaat yang hadir tanpa terasa dibawa oleh worship leader and singers yang sudah terlatih dengan memiliki suara – suara indah menyanyikan lagu – lagu Natal sambil “bergoyang”. 

Suasana perayaan ibadah Natal GBI Kapernaum, tiba – tiba bagai konser kecil karena ada penampilan pujian solo, pujian vocal grup dengan suara – suara indah, yang membuat umat Tuhan yang hadir kagum dan bertepuk tangan. 

Penampilan pujian Solo dan vocal grup yang ada membuat umat Tuhan yang hadir merasa waktu yang berjalan begitu singkat. Pasalnya, sudah waktunya untuk pemasangan lilin Natal, dan adanya pemberitaan firman Tuhan.

Pdt. DR. Melianus H Kakiay, M. Th, sebagai gembala jemaat tampil di depan untuk memberitakan firman Tuhan, yang bertolak dari tema besar “Jalan Lain” yang terambil dari Kitab Matius 2 : 12.

Pada kesempatan itu, Pdt. DR. Melianus H Kakiay yang akrab disapa Pdt. Ferry Kakiay, mengingatkan umat Tuhan yang sudah berjumpa dengan Yesus Kristus Putra Natal itu untuk dapat jalan melalui jalan lain atau jalan baru dan bukan lain jalan. 

“Berjalan melalui jalan lain, jalan baru membuat kita tidak kembali kepada Herodes. Sebab kalau kita kembali lewat jalan yang menuju kepada Herodes maka pasti binasa. Sebaliknya karena kita mengambil jalan lain, kita selamat,”terangnya.

Pendeta yang pernah dipercayakan untuk menjadi Sekretaris Umum (sekum) Badan Pengurus Harian (BPH) sekarang disebut Badan Pengurus Pusat (BPP) Sinode GBI ini mengatakan kepastian akan binasa kalau kembali kepada Herodes, tidak dikarangnya tetapi ada di dalam Kitab Matius 2 : 12 – 13. “Itu sebabnya harus mencari jalan lain, tidak kembali kepada Herodes agar tidak binasa, sebaliknya kita tetap selamat,”

Pendeta yang juga pernah dipercayakan untuk menjabat sebagai Ketua Badan Pengurus Daerah GBI DKI Jakarta ini mengakhiri pemberitaan firman Tuhan dengan mengajak umat Tuhan yang merindukan (menginginkan) untuk didoakannya dapat maju ke depan.

Saat itu, ibadah perayaan Natal seakan berubah menjadi ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR).  Umat Tuhan yang ingin didoakan ternyata begitu banyak. “Mari para hamba Tuhan ( pendeta) dapat ikut maju ke depan mendoakan umat Tuhan yang ingin didoakan,”ajaknya.

Ibadah perayaan Natal GBI Kapernaum, ditutup dengan doa berkat dan jamuan makan bersama yang telah disediakan oleh jemaat (panitia) penyelenggara. Menariknya, makanan yang disediakan, dari makanan “Kaki Lima” atau pasar tradisional sampai makanan yang ada di Hotel Bintang Lima atau restoran – restoran ternama di kota – kota besar.

Makanan yang disediakan diantaranya, ada Ubi Rebus, Ketela Rebus, Jagung Rebus, dan makanan daerah baik dari daging Babi, Ayam dan macam – macam sampai makanan Khas Indonesia Timur (Ambon, NTT dan Papua) yaitu Papeda.

Umat Tuhan yang hadir tampak menyerbu “makanan – makanan” yang dianggap sehat yaitu rebus – rebusan dan Papeda, termasuk wartawan media ini.