Jakarta – Setiap orang Kristen tentu tahu tentang Doa Bapa Kami. Menurut Perjanjian Baru, doa ini diajarkan oleh Yesus Kristus kepada murid-muridnya sebagai pedoman berdoa.
National Vice President Full Gospel Business Men’s Fellowship International (FGBMFI) Indonesia, Vincent Widjaja mengatakan bahwa Doa Bapa Kami bukan hanya sekedar ritual tapi merupakan sebuah konsep doa yang sempurna.
“Doa bapa kami menjadi doa yang diajarkan Tuhan Yesus satu-satunya dalam Alkitab. Saya percaya ada sesuatu yang ingin diajarkan Tuhan dari Doa Bapa Kami,” katanya dalam webinar yang diadakan Menara Doa Banten, Rabu (30/6/2021).
Menurut Vincent, ada 9 poin penting yang terkandung dalam Doa Bapa Kami seperti yang tertulis dalam Injil Matius 6:9-13.
Pertama, mengakui tentang Allah yang sesungguhnya (ayat 9). Vincent menjelaskan, pembukaan dalam Doa Bapa Kami ini mengingatkan umat bahwa Bapa yang disembah adalah Bapa yang di surga. “Ketika kita memikirkan Bapa sorgawi, maka kita sedang memikirkan tentang Seseorang yang melampaui segenap pengharapan yang ada di dunia. Bapa sorgwi tidak pernah melakukan kesalahan. Jadi doa kita memiliki tujuan yang jelas yaitu kepada Bapa di surga,” terangnya.
Kedua, dikuduskanlah nama-Mu (ayat 9b). Dari ayat ini, Vincent menegaskan bahwa Bapa adalah pribadi yang kudus yang berkuasa atas segalanya. Untuk itu, umat diingatkan agar memiliki hidup kudus supaya senantiasa berkenan saat menghadap kepada Bapa.
“Kita memang sudah dimateraikan oleh Roh Kudus, tapi kita juga diminta mematikan yang ada dalam diri yaitu soal jasmani. Kuncinya MATIKAN, artinya tidak memberi makan dosa masuk dalam kehidupan. Dosa masuk lewat panca indra dan yang paling mudah dimasuki adalah melalui PIKIRAN,” kata Vincent.
Ketiga, datanglah kerajaan-Mu (ayat 10a). Keempat, kehendak-Mu jadilah (ayat 10b). Kelima, makanan yang secukupnya (ayat 11). Keenam, pengampunan atas kesalahan (ayat 12).
“Banyak permohonan kita kedengarannya mulia dan wajar, tapi apakah semua itu ada dalam kehendak Tuhan yang sempurna? 1 Yohanes 5:14, doa kita akan dijawab apabla dipanjatkan selaras dengan kehendak Tuhan. Agar selaras, banyak baca firman Tuhan,” paparnya.
Ketujuh, jauhkanlah dari pencobaan (ayat 13a). Vincent menuturkan, poin ini menegaskan bahwa Tuhan senantiasa melindungi umat agar tidak memperoleh pencobaan yang melebihi kemampuanya.
“Pencobaan dan ujian adalah bagian dari ‘program’ Tuhan. Tapi dengan seksama Tuhan juga ikut mengawasi ‘program’ tersebut. Allah membiarkan pencobaan datang untuk menyingkapkan sebuah kondisi hati yang sudah ada di hati kita,” tuturnya.
Kedelapan, kelepasan dari yang jahat (ayat 13b). Kesembilan, mengakui kerajaan dan kemuliaan-Nya (ayat 13c). Poin ini, kata Vincent memberikan penegasan bahwa Tuhan yang mengatur semua yang ada dalam dunia dan semua kuasa ada di bawah perintah-Nya.
“Hormat dan kemuliaan dan kuasa adalah milik-Nya selama-lamanya. Kita sedang memateraikan tujuan hidup dengan-Nya karena Ia setia terhadap firman-Nya,” kata Vincent.
“Tuhan itu Alfa dan Omega, segala sesuatu datang dari Tuhan oleh Tuhan dan untuk Tuhan. Jadi kalau kita bisa melakukan apa pun, itu hanya untuk hormat dan kemuliaan Tuhan,” pungkasnya.