Klaten – Para pendidik harus mampu menghidupi nilai-nilai dalam Pancasila. Ini penting agar bisa menjadi teladan yang baik bagi para siswa yang diajar. Hal tersebut dikemukakan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo dalam seminar “Pancasila dalam Tindakan, Peran Pendidik dalam Pandemi Covid-19”, Kamis (17/6/2021).
Acara ini digelar secara onsite di Aula SMPN 2 Klaten sekaligus online dan diikuti para pendidik di lingkungan Kabupaten Klaten.
Dalam pemaparan, pria yang akrab disapa Romo Benny menjelaskan hilangnya pendidikan Pancasila sejak zaman reformasi membuat Indonesia hilang arah.
“Pancasila hilang dalam wacana publik, karena trauma akibat disalahgunakan oleh rezim,” ungkapnya dan menjelaskan bahwa Pancasila adalah nilai dasar dalam kehidupan bangsa Indonesia yang harus diresapi setiap masyarakat.
Romo Benny meminta Pancasila dapat diajarkan secara intens dalam kegiatan pembelajaran. Untuk itu ia meminta para pendidik untuk dapat mengajarkan arti dan maksud dari nilai-nilai Pancasila pada para siswa.
“Pancasila harus masuk dalam ekosistem pendidikan, masuk dalam materi pelajaran. Dalam dunia pendidikan, Pancasila harus masuk dan dikaitkan,” pintanya.
“Pendidikan Pancasila menjadi penting agar orang memiliki mental sehat, dengan ideologi milik sendiri, yaitu Pancasila,” tambah Romo Benny.
Romo Benny mengatakan tugas pendidik selain mencerdaskan siswa yang diajar, juga harus mampu menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan para siswa. “Nilai kemanusiaan, kebangsaan, persatuan, akan dapat diamalkan oleh anak-anak secara langsung dan menjadi sebuah kebiasaan,” jelasnya.
Diakhir, Romo Benny mendorong para pendidik untuk terus dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam diri siswa.
Pada kesempatan itu turut hadir, Direktur Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Edi Subowo; Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Wardhani Sugianto; dan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Yunanta.