JAKARTA – Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPH PGI) mengeluarkan surat yang berisi pesan paskah kepada gereja-gereja anggota PGI dan seluruh umat Kristen.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketum PGI Pdt. Henriette Lebang dan Sekum PGI Pdt. Gomar Gultom, terungkap tema Paskah yang diangkat PGI yaitu “Kebangkitan Kristus Memampukan Kita Berdiri Teguh dan Terus Melayani Semua” (Bdk 1 Korintus 15:57-59).
Paskah adalah perayaan kebangkitan Kristus mengalahkan kematian dan semua bentuk kesia-siaan yang sering membelenggu kehidupan manusia. “Inilah dasar iman kristiani yang memberi pengharapan bagi pengikut Kristus untuk mengalahkan berbagai tanda-tanda kematian yang dapat menghancurkan kehidupan. Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan Injil dan iman kristiani (I Kor.15:14). Jika kematian mengurung seluruh ciptaan dalam kesia-siaan (Roma 8:20), maka kebangkitan Kristus menunjukkan kuasa Sang Pencipta yang membuka jalan baru menuju kehidupan sejati,” demikian bunyi pesan Paskah PGI yang diterima redaksi, Selasa (9/4/2019).
Inti berita Paskah adalah pertarungan melawan kekuatan-kekuatan jahat yang menyeret manusia kepada maut dan kesia-siaan, suatu pertarungan yang dimenangkan Allah, sumber kebenaran dan kehidupan (bdk Rm 8:31-39). Yesus dari Nazaret pun tak luput dari cengkeraman kekuatan anti kehidupan. Ia menjadi korban ketidakadilan di tangan bangsa sendiri. Pilatus yang berniat membebaskan Yesus, tunduk kepada tekanan massa yang termakan hasutan. Penyaliban Yesus dari Nazaret adalah sebuah contoh nyata kalahnya nurani, gugurnya kebenaran dan tersingkirnya keadilan (Lukas 23:4; Yohanes 19:4-16). Bahkan, kabar kebangkitan sebagai berita kehidupan disangkal oleh mereka yang terancam kedudukannya. Mereka mengajak orang lain menyebarkan berita kebohongan (bdk. Matius 28: 11-15). Padahal, ‘saksi dusta menyatakan tipu daya’ (bdk. Amsal 12:17), membuat orang tertipu dan hidup dalam kesia-siaan (1 Kor.15:14-15).
Kebangkitan Kristus adalah kenyataan yang menegaskan keberpihakan Allah pada kebenaran dan keadilan. Kubur kosong menjadi jaminan dan pengharapan manusia untuk terus memperjuangkan kebenaran serta keadilan di tengah-tengah kepungan kekuatan-kekuatan maut.
“Hingga kini kekuatan-kekuatan maut masih hadir dalam berbagai wajah di tengah-tengah kehidupan kita, sebagaimana nyata dari kabar-kabar buruk yang tiada hentinya membanjiri dunia kita. Masih terjadi berbagai bentuk kekerasan terhadap anak dan perempuan, politik identitas atas dasar etnisitas dan agama, kekerasan yang mengatasnamakan agama, eksploitasi sesama dan alam ciptaan Tuhan karena keserakahan manusia,” tulis PGI dalam pesan Paskah.
PGI mengajak umat Kristen untuk senantiasa berdiri teguh dalam keadaan apapun tanpa membedakan latar belakang agama, suku dan status sosial serta pilihan politik.
“Kita baru saja menyelenggarakan sebuah hajat kebangsaan yang besar, yakni Pemilihan Umum yang terdiri dari Pemilihan Presiden dan Pemilihan Anggota Legislatif. Berbagai dinamika mewarnai penyelenggaraan pesta demokrasi itu. Tidak sedikit gesekan dan benturan yang mungkin telah terjadi di tengah bangsa kita terutama karena perbedaan pilihan politik. Tidak jarang terjadi bahwa gesekan dan benturan itu. Hal ini tentu saja dapat berdampak bagi kelanjutan pembangunan bangsa kita menuju kesejahteraan untuk semua. Keyakinan akan kebangkitan Kristus akan memampukan kita untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi memikirkan serta melakukan apa yang baik bagi semua orang dan berdamai dengan siapa saja (Roma 12:17-18).”
Lebih jauh, PGI mengimbau umat Kristen senantiasa bekerjasama dengan seluruh komponen bangsa merawat ciptaan Allah dan melepaskan diri dari kecenderungan mengeksploitasi alam demi kepentingan pribadi atau kelompok. Apa yang dikatakan PGI ini merujuk dari seringnya bencana alam yang terjadi di Indonesia.
“Rasul Paulus mengajak kita untuk melanjutkan kehidupan di bumi ini dalam semangat Paskah: ‘Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyang dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia’ (1 Korintus 15:58).” (NW)