BPH GBI Panggil Pdt. Gilbert Lumoindong Terkait Doktrin Allah Tritunggal

4
Ajaran allah tritunggal pdt gilbert lumoindong
Suasana rapat antara BPH dengan Pdt. Gilbert Lumoindong

JAKARTA – Jumat, (4/9/2020) Pdt. Gilbert Lumoindong dipanggil Badan Pekerja Harian (BPH) Gereja Bethel Indonesia (GBI) terkait dengan kabar bahwa doktrin Allah Tritunggal yang dipahaminya berbeda, bahkan bertentangan dengan pengakuan iman GBI.

Pantauan tabloidmitra.com, tampak hadir Ketua Umum dan Sekretaris Umum BPH GBI, Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham dan Pdt. dr. Josafat Mesakh, S.Th, ditemani Pdt. Himawan Leenardo, Pdt. Dr. Wiryohadi, Pdt. Josia Abdisaputra, M.Th, Pdt. Dr. Ronny Daud Simeon, Pdt. Naftali Untung, M.Th, Pdt. Jauhar Wahyudi, M.Th, Pdt. Dr. Gernaida Pakpahan, Pdt. Dr. Pudjo St. Abednego, Pdt. Gilbert Lumoindong, M.Th dan Pdt. Julius Anthony.

Sekretaris Umum BPH GBI, Pdt. dr. Josafat Mesakh, S.Th, saat keluar dari ruang pertemuan, dimintai komentar langsung bergegas naik ke mobil meninggalkan kantor BPH karena ada urusan lain. “WhatsApp aja ya,” katanya dan mobil yang ditumpanginya langsung jalan.

Tidak beberapa lama, Sekretaris Umum BPH GBI ini mengirim pesan lewat aplikasi WhatsApp, yang isinya, pengakuan iman GBI versi singkat. “Aku percaya bahwa: pertama, Alkitab adalah Firman Allah. Kedua, Allah yang Esa itu Tritunggal adanya. Ketiga, Yesus yang lahir, mati, bangkit, naik ke sorga adalah juruselamat, pengantara kita dan raja segala raja. Keempat, manusia berdosa harus bertobat dan beriman agar diampuni, dibenarkan dan dilahirkan baru, lalu dibaptis secara selam dan hidup suci. Kelima, bahasa roh adalah tanda awal baptisan Roh Kudus. Keenam, gereja melakukan perjamuan kudus dan meyakini kesembuhan Ilahi. Ketujuh, Tuhan Yesus akan datang kembali, ada kebangkitan tubuh, kerajan seribu tahun, hukuman kekal dan hidup yang kekal,” isi pengakuan iman GBI.

Kepada tabloidmitra.com, Ketua Umum GBI, Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, berkata setelah diadakan pertemuan BPH dan MP serta departemen teologia bersama dengan Pdt. Gilbert Lumoindong, diperoleh bahwa doktrin Allah Tritunggal dan Kredo GBI Glow terapkan yang digembalakan Pdt. Gilbert Lumoindong, tidak ditemukan ada yang bertentangan dengan pengakuan iman GBI.

Kata Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, dalam rekam jejak pelayanan Pdt. Gilbert Lumoindong di GBI, tidak ada hal yang aneh-aneh. “Cuma ini kan namanya disangkut pautkan oleh seseorang yang mengundurkan diri dari GBI, sehingga perlu klarifikasi supaya tidak diperdebatkan di media sosial,” paparnya.

Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham menjelaskan kredo GBI memang cukup panjang. Oleh karena itu, pada umumnya di gereja lokal GBI jarang dibacakan. Itu hanya di Sidang MD, MPL dan Sinode.

BACA JUGA  Amerika Serikat Dilihat Dalam Mimpi Akan Kerusuhan, Umat Kristen Diajak Berdoa

“Namun kita merasakan perlu dilakukan formulasi yang singkat atau ringkas dari Kredo GBI tersebut. Itu sudah kita setujui di MPL tahun 2019,” ungkapnya dan meminta kepada semua gereja lokal di GBI untuk tidak menggunakan Kredo versi singkat dari hasil terjemahan masing-masing melainkan harus menggunakan versi singkat atau ringkas yang sudah diputuskan GBI.

“Dalam pengajaran teologia, Pdt. Gilbert Lumoindong tidak ada masalah. Kita menekankan soal Kredo, karena lewat Kredo yang dibuat oleh gereja lokal masing-masing di GBI dapat menimbulkan multi tafsir,” tambahnya dan menerangkan Kredo yang diterapkan oleh Pdt. Gilbert Lumoindong di GBI pengembalaannya dapat dipahami dan tidak mengganggap sebagai pelanggaran tata gereja.

Lewat pesan WhatsApp yang dikirim Pdt. Gilbert Lumoindong dari nomor 0818117… kepada tabloidmitra.com, terungkap bahwa sebelum pertemuan dengan Sinode GBI, Jumat (3/9/2020), telah dikirimi pemahaman teologia GBI tentang Tritunggal dan ia menerima seluruhnya serta setuju 100 persen. “Inilah pemahaman yang saya yakini selama ini, kalau ada penjelasan-penjelasan saya yang dalam penguraiannya dianggap berbeda, untuk itu dengan segala kerendahan hati, saya minta maaf !!,” tulisnya.

Lanjutnya, yang pasti buatnya, kesatuan tubuh Kristus dalam kebenaran dan kasih itu sangatlah penting serta yang terutama, setelah keselamatan, dan harus tetap semua hamba-hamba Tuhan, perjuangkan. “Dan memang saya jarang menggunakan, bahkan cenderung menghindari istilah “Tritunggal” (bukan menolak hakekatnya, tapi hanya menghindari istilah “Tritunggal”) karena sebagai seorang penginjil, saya merasa harus menghindari istilah-istilah yang berpotensi memancing polemik khususnya dari mereka yang tidak seiman….,” jelasnya.

Dalam pesan WhatsApp, Pdt. Gilbert Lumoindong juga menulis, “Buat rekan hamba-hamba Tuhan yang dahsyat seperti: Rudi dari Layar Teologi, Rudi dari Debaters, Dr. Deky Ngadas dari Verbum Veritatis, Dr. Mangapul Sagala, serta yang lainnya, yang mungkin saya tidak dapat sebut satu persatu, yang  banyak memberi masukan melalui Medsos mereka, saya memang belum pernah berjumpa, salam kenal dari saya, doa saya menyertai. Serta juga buat rekan-rekan saya, yang saya kenal cukup baik, Pdt. Esra Soru, Pdt. Muriwali, Pdt. Mel Atock, hamba-hamba Tuhan yang seru sebagai teman diskusi, saya melihat mereka sebagai Apologet-apologet yang mantap, saya juga mengucapkan banyak terima kasih,” tulisnya.

BACA JUGA  Cara-cara Politisi Naikkan Perolehan Suara

Dalam tulisan itu, tertuang harapannya, untuk semua terus dapat memberikan memberikan yang terbaik di ladang Tuhan, menurut panggilan masing-masing dengan hati yang selalu tulus dan bersih serta selalu menebar “spirit” kesatuan tubuh Kristus.

Pesan WhatsAppnya diakhiri dengan doa dan mengutip firman Tuhan dalam Efesus 4:11-16. Tidak beberapa lama kemudian, ada pesan WhatsApp  susulan dari Pdt. Gilbert Lumoindong, yang diberi judul “Saya Bangga Jadi pendeta GBI.”

Isi WhatsApp susulan ini menceritakan sejarahnya menjadi pejabat GBI. Pada tahun 1994 mengikuti ujian pendeta di Surabaya dan diangkat menjadi pendeta penuh di GBI. Pada tahun 2019 dipercaya menjadi Ketua I, BPH Sinode GBI. “Dalam perkembangan selanjutnya, nama saya dibawa-bawa oleh seorang hamba Tuhan dalam surat pengunduran dirinya dari GBI,” tulisnya.

Pdt. Gilbert Lumoindong, melihat undangan dari BPH GBI sebagai bentuk pernghargaan pada dirinya. “Sangat membanggakan, saya dihubungi oleh pimpinan GBI baik melalui pesan singkat maupun melalui surat dan mengundang saya, memberi kesempatan untuk berbincang-bincang mengklarifikasikan, tuduhan-tuduhan, serta berita-berita yang berkembang. Sungguh sikap yang sangat bijaksana dari pimpinan GBI,” katanya.

Hasil pertemuannya dengan pengurus BPH dan Departemen Teologia, diungkap oleh Pdt. Gilbert Lumoindong, dengan beberapa catatan yang membuatnya bangga menjadi pendeta GBI.

Pertama, GBI sangat profesional, mulai dari pemanggilan hingga diskusi serta keputusan yang diambil. Kedua, GBI sangat dewasa, dalam menyelesaikan masalah, tidak mendengar dari sepihak, namun juga tidak membiarkan masalah yang terjadi. Ketiga, GBI sangat kekeluargaan: dalam peristiwa ini, ia sama sekali tidak merasa diadili atau diinterogasi, sebaliknya merasa betul GBI sebagai keluarga yang hangat serta penuh kasih, membimbing dan menuntun. Keempat, GBI sangat mengedepankan kerohanian: di mana segala pembicaraan berdasar pada firman Tuhan, tuntunan Roh Kudus, serta keselamatan bagi jiwa-jiwa.

“Masih banyak lagi, hal yang indah, yang saya alami sebagai pendeta GBI. Untuk itu dalam kesempatan ini, saya ucapkan terima kasih pada Tuhan, untuk saya boleh memiliki rekan-rekan yang dahsyat dalam ladang Tuhan di GBI,” tulisnya dan diakhiri “Saya bangga dapat menjadi pendeta GBI.” (NBS)

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
58
+1
15
+1
8
+1
106
+1
6
+1
7
+1
22

4 KOMENTAR

  1. Shalom saudara-saudari Kristen. Apakah sudah ada yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael? Ini adalah kalimat pengakuan iman orang Yahudi yang biasa diucapkan pada setiap ibadah mereka baik itu di rumah ibadat atau sinagoga maupun di rumah. Yesus juga menggunakan Shema untuk menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat mengenai hukum yang utama. Kita dapat baca di Ulangan 6 ayat 4 dan Injil Markus 12 ayat 29. Dengan mengucapkan Shema, orang Yahudi mengakui bahwa YHWH ( Adonai ) Elohim itu esa dan berdaulat dalam kehidupan mereka. Berikut teks Shema Yisrael tersebut dalam huruf Ibrani ( dibaca dari kanan ke kiri seperti huruf Arab ) beserta cara mengucapkannya ( tanpa bermaksud untuk mengabaikan atau menyangkal adanya Bapa, Roh Kudus dan Firman Elohim yaitu Yeshua haMashiakh/ ישוע המשיח, yang lebih dikenal oleh umat Kristiani sebagai Yesus Kristus ) berikut ini

    Teks Ibrani Ulangan 6 ayat 4 : ” שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד ”

    Cara mengucapkannya : ” Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad ”

    Lalu berdasarkan halakha/ tradisi, diucapkan juga berkat: ” ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד ” ( barukh Shem kevod malkuto le’olam va’ed ) yang artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selama-lamanya. Ini juga termasuk kesaksian.

    ?✡️?️??????️?️?️⚖️?☁️☀️⚡???????️?️?️??????????????????️????‍?‍?‍?❤️?????⛪₪??

  2. Ini yang terjadi dewasa ini yaitu kelemahan dari sistem management gbi yg saya anggap sangat lemah sekali utk mengendalikan theologia yg .murni dan konsekuen.
    Pdt cenderung pongah dan sombong seperti Pdt Erastus Sabdono dan Joshua Tewuh. Yang dgn sombongnya mengjungkirbalikkan pemahaman murni Ketuhanan Yang Esa dalam kekristenan.

  3. Pemahaman yang salah dalam melihat iman kekristenan telah mengkotak kotakkan umat kristen…hanya karena perbedaan dogma (bukan doktrin!)seorang kristen bisa “mengkafirkan” kristen lainnya. Cara pencegahannya adalah dengan menjadikan Tuhan sebagai Kepala Gereja, bukan gembala atau pendeta. Ketika pendeta mengambil alih kepala gereja dan mencoba menjadi tuhan, maka gerejanya akan runtuh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini