Bekasi – Badan Pengurus Daerah (BPD) Gereja Bethel Indonesia (GBI), Bekasi, terbilang masih muda, informasi yang media ini dapatkan diperkirakan baru 6 tahun. Usia yang dapat dikatakan masih seumur “jagung” tapi sudah mampu mengukir prestasi yaitu dapat memiliki bangunan kantor milik sendiri yang berada di Pusat Kota Bekasi, diberi nama Bethel Center Bekasi.
Ruangan Kantor Ketua BPD GBI Bekasi, dalam pantauan media ini, tertata rapi layaknya ruangan-ruangan kantor dari para pemimpin. Suasana yang tenang, dan memiliki ruangan tamu serta lemari-lemari dan meja penunjang. Bahkan tersedia wify yang dapat diakses.
Dari ruangannya itu Pdt. Sahala Nainggolan, bercerita BPD GBI Bekasi, bisa memiliki tanah dan bangunan kantor sendiri. “BPD GBI Bekasi ini baru terbentuk. Awalnya dipimpin Pdt. Samuel Harnadi 4 tahun + 8 bulan. Saya memimpin baru 2 tahun,”katanya membuka percakapan dengan media ini di ruangannya di Kantor BPD Bekasi, lantai 2.
“Pada saat saya mencalonkan diri waktu itu memang ada satu visi besar bahwa BPD GBI Bekasi itu harus ada satu kantor sebagai basecamp. Bagaimana kita mau mengelola Gereja kalau tidak ada kantor?,”.
Seiring berjalannya waktu, Pdt. Sahala Nainggolan mengaku sempat merasa skeptis mengingat harga Ruko di Bekasi lebih dari Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar). Sedangkan dana yang ada di BPD GBI Bekasi hanya Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta).
Ditengah pikirannya lagi galau, tiba-tiba melihat tawaran Ketua Umum (Ketum) Badan Pengurus Harian (BPH) GBI, Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, di grup WA para pimpinan BPD GBI. Isinya BPH GBI akan memberikan bantuan (subsidi) kepada BPD-BPD yang belum memiliki kantor milik sendiri untuk pengadaan kantor sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta).
“Gayung bersambut, Ketua Umum Badan Pengurus Harian (BPH) GBI, Pdt. Rubin Adi Abraham sangat luar biasa, memiliki hati supaya semua BPD GBI memiliki kantor. Saya langsung berkata kami belum ada kantor tapi kami sudah ada uang Rp. 500. 000.000 (lima ratus juta),”
Untuk merealisasikan visi BPD GBI Bekasi memiliki kantor, Pdt. Sahala Nanggolan, langsung bergerak cepat. Pada bulan Mei 2021, BPD GBI Bekasi memutuskan membeli Ruko untuk buat kantor BPD GBI Bekasi. “Kami ketemu Ruko yang sekarang dengan harga Rp. 1.200.000.000,-. (satu miliar, dua ratus juta), dengan kondisi Ruko yang hancur tapi kami putuskan beli. Kami kasih down payment kepada pemilik Ruko, bulan Juni langsung kami renovasi besar-besaran,”terang Pdt. Sahala Nainggolan.
Saat mulai direnovasi, pihak BPD GBI Bekasi harus menerima kenyataan, pemerintah memutuskan adanya PPKM—gereja-gereja tidak dapat melakukan kegiatan ibadah. “Sementara kami sedang renovasi. Saya mau stop ini bagaimana? Bersamaan dengan itu teman-teman yang janji iman untuk membantu renovasi dalam keadaan kesulitan karena adanya PPKM,”.
Kenyataan itu ternyata mampu membuat Ketua BPD GBI Bekasi ini tertekan secara psikis. Apalagi setiap Sabtu BPD GBI Bekasi, harus menyediakan uang yang tidak sedikit untuk membayar material dan tukang yang bekerja. “Kami berdoa meminta kepada Tuhan, dan beberapa kawan tergerak membantu,”.
Selesai renovasi, ternyata bukan akhir dari rasa tertekannya secara psikis, masih saja ada persoalan. Ternyata pemilik Ruko yang dibeli BPD GBI Bekasi, masih mengagunkan sertifikat Ruko. “Dengan pertolongan Tuhan, pihak BPD GBI berbicara dengan pihak bank untuk menghilangkan pembayaran bunga dan denda dari hutang pokok, Rp. 1,500.000.000,-. (satu miliar, lima ratus juta),”paparnya.
“Kami minta kepada pemilik Ruko untuk melunasi yang Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta) dan kami membayarsesuai harga Ruko Rp. 1.200.000.000,-“katanya.
Harga Ruko Kantor BPD GBI–Bethel Center Bekasi ini Rp. 1. 200.000.000,- (satu miliar, dua ratus juta) + dengan biaya renovasi yang dilakukan, + biaya balik nama sertifikat dari fungsi awalnya komersial (bisnis) menjadi sosial milik BPD GBI Bekasi, maka hampir mencapai dua miliar.
Pada 1 Oktober 2021 Kantor BPD GBI Bekasi yang diberi nama Bethel Center Bekasi, telah diresmikan secara adminitrasi negara, dengan dihadiri Kesbangpol Kota Bekasi, didampingi Ketua FKUB. Sedangkan secara Gereja diresmikan 13 Oktober dengan dihadiri, sekaligus didoakan dan ditandatangani di atas prasasti serta gunting pita oleh Ketua Umum BPH GBI, Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham.
Kantor BPD GBI–Bethel Center Bekasi ini dihadirkan, kata Pdt. Sahala Nainggolan, selain untuk menjadi pusat pengurusan administrasi, juga menjadi pusat untuk menyelesaikan visi-visi GBI, baik tingkat nasional dan daerah, diantaranya visi penanaman Gereja di Kota/Kabupaten Bekasi dan pemuridan di gereja-gereja lokal.
Suasana hamba-hamba Tuhan (baca : Pendeta) BPD GBI Bekasi rapat di salah satu ruangan yang ada di Bethel Center Bekasi
Bicara penanaman Gereja, Pdt. Sahala Nainggolan, mengungkapkan akan menyediakan tenaga sumber daya manusia untuk menanam Gereja di setiap perumahan yang ada di Kota/Kabupaten Bekasi. “Setiap perumahan harus ada GBI. Makanya saat ini kami sedang berlangsung diklat untuk calon-calon gembala. Saya katakan kepada mereka setiap gembala yang merintis di perumahan-perumahan yang tidak ada GBI maka BPD GBI Bekasi akan mensupport dananya dan menyediakan Bapak angkat,”paparnya.
Akhir kata Pdt. Sahala berterima kasih kepada Ketum BPH GBI, Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham yang telah memberikan support (dukungan) sehingga BPD GBI Bekasi dapat memiliki kantor sendiri—tidak kontrak-kontrak lagi.