BANTEN – Menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Indonesia, Rabu (27/06/2018), para pendoa lintas Gereja bersama jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rayon 3, pengembalaan Pdt. Pieter Faraknimella yang gembala pembinannya, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, Jumat (23/06/2018), berkumpul dan berdoa dengan tangisan di GBI Modernland, untuk sukses (aman dan damai) Pilkada demi Indonesia sejahtera.
Pada kesempatan itu, dua orang worship leader di damping singers membawa umat Tuhan yang hadir masuk dalam pujian dan penyambahan, dengan lagu pembuka “Doa Kami” yang reffnya, “Bagi bangsa ini kami berdiri dan membawa doa kami kepada-Mu…”
Saat itu, sekitar 15 menit umat Tuhan yang hadir bagaikan di “bakar” semangatnya dengan pujian dan penyembahan untuk berdoa buat bangsa dan Negara Indonesia.
Tiba-tiba Pdt. Pieter Farakninella, S.Th sebagai tuan rumah, naik ke atas panggung dan berkata, acara ini tidak ada agenda selain mengalir untuk berdoa buat bangsa dan Negara. “Pada tahun 2017, Tuhan taruh di hati kami (Saya dan Pdt. Daniel Pandji) untuk berdoa buat Indonesia karena pada 27 Juni tahun 2018 Indonesia akan menghadapi Pilkada serentak dan tahun 2019 Indonesia akan menghadapi Pemilihan Legislatif (Pileg) serta Pemilihan Presiden (Pilpres),” katanya dipembuka acara.
Lanjutnya, saat ia dan Pdt. Daniel Pandji berkomitmen berdoa buat Indonesia untuk sukses pemilihan (Pilkada, Pileg dan Pilpres), diputuskanlah Jumat (22 Juni 2018) sebagai hari untuk menggelar ibadah doa buat Pilkada. “Saya percaya ini bukan satu kebetulan. Saya percaya kita semua dipilih Tuhan menjadi mitra kerja Tuhan untuk berdoa buat Indonesia, demi keselamatan Indonesia,” paparnya dan berterima kasih karena awalnya acara ini hanya akan dihadiri oleh GBI Rayon 3 tetapi ternyata ada banyak dari Gereja lain ikut dan juga bukan hanya dari Banten. “Hadir di sini banyak hamba Tuhan dari My Home Indonesia (MHI), dari Musyawarah Pimpinan Gereja-Gereja (MUSPIJA) Provinsi Banten, dari Transforworld Conection Indonesia (TCI) dan dari INAGO,” katanya dan disambut tepuk tangan.
Malam ini kata Pdt. Pieter Faraknimella, tidak hanya berdoa untuk Pilkada, Pileg dan Pilpres tetapi juga berdoa untuk perhelatan akbar olahraga, ASEAN GAMES. “Tadi kita berdoa bagi bangsa-bangsa agar penuh kemuliaan Tuhan, betul perwakilan bangsa-bangsa (45 negara) pada Juni ini ada di Indonesia. Ada anak-anak Tuhan yang terbeban untuk berdoa khusus buat terlaksana dan suksesnya ASIAN GAMES,” tuturnya dan meminta yang hadir untuk mendoakan panitia INAGO yang memiliki beban khusus untuk berdoa setiap detik, jam dan hari sepanjang perhelatan ASIAN GAMES. Juga berdoa supaya ini tidak sekedar perhelatan olahraga di Indonesia tetapi doa-doa anak-anak Tuhan memberkati perwakilan bangsa-bangsa yang hadir. Ini akan mengangkat Indonesia, dunia akan melihat bahwa Indonesia aman, Indonesia diberkati Tuhan dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.
Pdt. Pieter Faraknimella berkata, gereja di bawah pengembalaan Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, sejak tujuh (7) Mei 2018, di “suruh” Tuhan untuk membangun tembok, seperti Nabi Nehemia membangun tembok Yerusalem selama 52 hari. “Kami puasa sejak 7 Mei sampai 27 Juni 2018. Saya percaya doa dan pujian serta penyembahan yang dinaikkan tidak akan sia-sia, itu akan menyebabkan Tuhan turun tangan menjawab doa kita,” tegasnya dan meminta Pdt. Kristina Faraknimella naik menjelaskan hal profetik. “Saya percaya kita ada di sini karena cinta Indonesia. Saya percaya kita rindu melihat kemuliaan Tuhan yang luar biasa buat Indonesia di tahun ini,” katanya membuka penjelasannya.
Pdt. Kristina Faraknimella berkata, Sabtu subuh (pukul 02.00-02.30), April pertengahan, ia sedang berdoa tiba-tiba Tuhan katakan, “Nak (Baca: Kristina), kamu mesti bangun tembok secara spiritual untuk Indonesia,” mendengar itu “Ya, Tuhan,” jawab Pdt. Kristina Faraknimella.
Kemudian, Tuhan mengingatkannya Nabi Nehemia membangun kembali tembok Yerusalem selama 52 hari. “Pdt. Daniel Pandji katakan, sebetulnya untuk membangun kembali tembok Yerusalem bukan 52 hari tetapi 4 tahun. Saya percaya Unsual Miracles (ini mujizat yang tidak lazim),” urainya.
Pada saat subuh itu, Tuhan juga katakan kepadanya, “Kalau engkau cinta Indonesia, bangun secara spiritual dengan doa puasa,” mendengar itu, Pdt. Kristina Faraknimella meminta ijin Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo. “Puji Tuhan, diizinkan dan semua yang di bawah divisi profetik (pemuji penyembah, pendoa, peniup sofar) sejak 7 Mei 2018 sampai 27 Juni 2018 berpuasa dan kami menangis buat Indonesia,” tegasnya.
Sedangkan GBI Rayon 3 tidak sekedar doa puasa tetapi doa keliling provinsi Banten sambil berpuasa. Setiap hari gereja-gereja di pengembalaan Pdt. Pieter Faraknimella (Rayon 3) doa keliling provinsi sampai 27 Juni 2018, (selama 52 hari). “Hari-hari ini kita mau buat tembok (bentengi) NKRI agar terus berdiri kokoh,” ungkapnya dan berharap rasa takut akan Tuhan hadir di bangsa ini, dan bangsa ini akan melihat Unsual Miracles (mujizat yang tidak lazim).
Dilanjutkan dengan pujian sampai Pdt. Daniel Pandji berada di panggung menyampaikan pesan Tuhan yang terambil dalam kitab, Nehemia 7:1, “Pujian penyembahan kita ini sebetulnya sedang membangun tahta bagi Tuhan,” katanya singkat dan meminta worship leader mengangkat pujian penyembahan.
Sekitar 10 menit memuji dan menyembah Tuhan, Pdt. Daniel Pandji meminta Pdt. Benny Halim dari MUSPIJA berdoa untuk Pilkada.
Setelah itu Pdt. Pieter Faraknimella, S.Th meminta Pdp. Antonius Natan berdoa juga untuk Indonesia mengadapi Pileg dan Pilpres.
Diakhir acara, sebelum Pdt. Pieter Faraknimella S.Th berdoa berkat, diberikan kesempatan kepada panitia INAGO untuk menjelaskan visi dan misi mereka untuk mendoakan para pejuang-pejuang olah raga yang berkompetisi di ASEAN GAMES, dan diakhri dengan semua hamba Tuhan yang hadir mendoakan panitia INAGO yang hadir. (Suratinoyo)