Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia akhirnya mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin corona “Sinovac” buatan perusahaan China, Sinovac Biotech dan perusahaan farmasi asal Indonesia, PT Bio Farma. BPOM beralasan tingkat khasiat (efficacy) vaksin Sinovac mencapai 65,3%.
Mendekati dilakukannya vaksinasi dengan relawan pertama, Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, dan diikuti para Menteri serta relawan lainnya, masih saja ada beberapa penolakan dengan berbagai alasan. Diantaranya di lingkungan umat Kristiani, alasan penolakan dipaksakan dengan mencari – cari ayat dalam firman Tuhan, sampai – sampai dihubungkan dengan pemasangan chip ke tubuh manusia.
Ada yang menyebutkan di dalam vaksinasi covid-19 ada chip, yang bila seseorang di vaksinasi otomatis di dalam tubuhnya masuk Chip. Itu artinya akan menjadi pengikut Antikristus (Dajjal) alias Iblis di Wahyu 13.
Bila seseorang yang sudah divaksinasi (masuk chip di dalam tubuhnya) akan dibinasakan Tuhan di akhir zaman nanti karena sudah menjadi pengikut Antikristus. Apalagi katanya seseorang yang sudah divaksinasi maka DNA keberadaan tentang Tuhan pada manusia hilang! DNA berubah.
Mendengar bentuk penolakan vaksinasi yang dihubung-hubungkan dengan keimanan, khususnya umat Kristiani, seorang filsuf yang juga dosen di Sekolah Tinggi Filsafat Jaffray Makasar dan sebagai Ketua Umum, Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII, dahulu KINGMI), Pdt. Dr. Daniel Ronda, memberikan tanggapan dengan tulisan dan telah di terima media ini.
“Saya sebut ini pengajaran salah, palsu dan menyesatkan. Mengapa? Kita bahas satu persatu,”demikian tulisan awalnya Pdt. Daniel Ronda.
Pdt. Daniel Ronda berkata, pertama, pengajaran sesat ini bersumber dari Amerika Serikat yang menuduh bahwa Bill Gates akan memasukkan chip dalam proses vaksinasi. Kelemahan hamba Tuhan Asia termasuk Indonesia, terlalu percaya kalau pengajaran datang dari Amerika. Memang ada teologi baik dari Amerika. Tapi di Amerika banyak juga ajaran palsu, sesat dan sekolah teologi abal-abal yang kerjanya jual gelar. Kalau Anda ke Amerika baru mengerti di sana banyak teologi aneh-aneh. Jadi jangan dianggap kalau dari Amerika pasti benar. Umat Kristiani di Indonesia jangan asal ambil pengajaran tanpa memeriksanya.
Kedua, sumber membangun pengajaran didasarkan kepada kebohongan. Kebohongan itu adalah tuduhan bahwa Bill Gates menyumbang riset vaksin dan mau memasukkan chip dalam rencana vaksin ini. Inilah kebohongan yang dibuat. “Saya pun sudah mengecek langsung situs resmi dan bantahan Bill Gates bahwa yayasannya hanya menyumbang dana saja untuk riset vaksin. Itupun untuk riset vaksin di Amerika Serikat. Negara-negara Eropa, China mengembangkan vaksin ini tanpa dana dari Bill Gates. Jadi ini berita hoaks. Di mana pertanggungjawaban moral kita bila membangun teologi dari berita hoaks?”tanya Pdt. Dr. Daniel Ronda.
Ketiga, Akar masalah ada di cara tafsir pengajar tentang kitab Wahyu yaitu menafsir akhir zaman secara literal yang adalah salah total. Mengapa menafsir Antikristus menaruh lambang di dahi dan tangan kanan itu sama dengan chip? “Jelas ini tafsiran paksaan, karena mereka membaca ini berhubungan dengan sistem mata uang untuk jual beli harus pakai tanda itu,”
“Dulu mereka sempat menuduh visa dan master card. Akhirnya di Indonesia dihubungkan dengan e-KTP!Aneh sekali. Bin ajaibnya, mereka berubah dan menerima chip, tapi mereka bilang asal tidak masuk ke tubuh manusia. Pengajar sesat lalu terus berusaha mencari sensasi soal antikristus soal chip. Ketika mereka gagal menuduh teknologi chip karena sudah meluas dipakai termasuk si pengajar palsu juga pakai chip di HP nya, lalu mereka melihat inilah peluang membuat narasi chip akan dimasukkan ke tubuh lewat vaksinasi. Sebuah imajinasi khayalan yang mengada-ada,”.
Keempat, vaksin Covid-19 ini tidak ada sama sekali hubungan dengan chip dalam Kitab Wahyu 13. Vaksin ini, sama dengan vaksin lainnya yang biasa disuntikkan selama ini kepada manusia. Ini adalah anugerah Tuhan untuk memelihara ciptaanNya lewat keahlian para dokter dan ahli medis lainnya. “Jadi memaksakan teori vaksin ini berhubungan erat dengan chip apalagi dengan Bill Gates adalah sebuah kesesatan fatal. Tidak boleh membangun teologi berdasarkan hoaks,”pintanya.
Kelima, soal DNA berubah, Hallo??? ajaran aneh dari mana lagi ini? Jelas ini sebuah kebodohan. “Vaksin mengubah DNA orang adalah sebuah imajinasi yang tak masuk akal. Tanyalah yang ahli sebelum membuat pernyataan. Kalau bukan ahli DNA ya, jangan sembarang ikut walaupun itu video dari Amerika,”demikian Pdt. Dr. Daniel Ronda mengingatkan.
Keenam, Pdt. Dr. Daniel Ronda mengajak umat Kristiani untuk mendukung pemerintah dalam profram vaksinasi, karena murni untuk kesehatan. “Siapapun yang menghubungkan vaksin dengan chip dan antikristus di Wahyu 13 dipastikan itu pengajaran salah dan harus ditolak,”tegasnya.
Dalam tulisannya, Pdt. Dr. Daniel Ronda, menyatakan kesiapannya bila dipilih menjadi relawan menerima vaksinasi pertama di Indonesia. “Saya siap, tidak ragu, ini sudah diuji klinis dan dicoba ke manusia sebelumnya,”terangnya.