Konferensi Guru Nasional III “A Call to be a Leader”
BALI – Senin-Kamis (08-11/1/2018) Departemen Pendidikan Kristen Aletheia Sinode Gereja Kristus Tuhan menggelar Konferensi Guru Nasional III dengan tema “A Call to be a Leader” di salah satu hotel, di Bali.
Tahun ini, konferensi dihadiri 200 guru yang berasal dari 8 Sekolah Kristen Aletheia (SKA), seperti Surabaya, Ampenan-Lombok, Banyumanik-Semarang, Malang, Banyuwangi, Jember, Lumajang, dan Probolinggo.
Hadir sebagai pembicara, Dra. Charlotte K. Priatna, M.Pd, Pdt. Eddy Ishak, Pdt. Fatinaso Dawolo, M.Pd.K., Pdt. Markus D. Lere Dawa, Sindunata, M.K., Drs. Singgih Widodo, Dr. Adrian Permana, dan Drs. Maxmallian Manolang.
Konferensi Guru Nasional merupakan agenda rutin SKA yang diselenggarakan satu kali dalam setahun. Kegiatan ini sebagai media pembinaan bagi segenap guru SKA baik dalam memelihara kerohanian, pendalaman visi dan misi SKA, maupun membentuk karakter berdasarkan nilai-nilai SKA.
Tema “A Call To Be Leader” (Dipanggil Menjadi Pemimpin) dipilih karena setiap tingkat struktur jabatan di organsasi mana pun membutuhkan ‘kapasitas kepemimpinan’ dari orang-orang yang duduk di posisi itu. Bagi SKA, ini berarti bahwa mulai dari guru mata pelajaran, guru kelas, wakil kepala sekolah, kepala sekolah, koordinator pendidikan, gembala sekolah, tata usaha sekolah dan bahkan sampai ke level badan pelaksana pendidikan (BPP) membutuhkan kemampuan untuk memimpin. Untuk dapat memimpin dengan efektif maka sejumlah kompetensi perlu dimiliki dan dilatihkan pada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan SKA.
Sesi pada awal kegiatan ini membukakan wawasan peserta mengenai “memimpin diri sendiri”. Menganalisa kekuatan, kelemahan, potensi dan tantangan yang ada dalam diri sendiri merupakan langkah awal untuk dapat memimpin diri sendiri. Peserta ditantang untuk dapat selesai dulu dengan dirinya sehingga mereka dapat memberi dampak bagi siapapun yang sedang dipimpinnya.
Peserta juga dibukakan mengenai Komitmen dan Panggilan Kepemimpinan dalam diri guru Kristen tidak akan bisa lepas dari Kristus. Kasih yang besar dan totalitas dalam me l a k s a n a k a n komitmen sebagai guru akan selalu berbanding lurus dengan besarnya kerinduan mengenal dan menjaga relasi hidup dengan Kristus.
Kedua materi ini menjadi pembuka dalam mengiringi sesi-sesi dihari berikutnya, dimana peserta mengikuti Kapita Selekta. Kapita Selekta pada kegiatan ini terdiri dari 2 kelompok yaitu: Kapsel Guru dan Kapsel Kepala Sekolah dan Koordinator. Setiap Kapsel mengusung materi yang diperlukan untuk memperlengkapi peserta di masing-masing Kapsel membuat Action Plan di sekolah masing-masing.
Action Plan yang dibuat secara pribadi oleh setiap peserta akan ditindak lanjuti di setiap sekolah dengan harapan setiap action plan yang terealisasi dapat memberi dampak berupa kualitas yang semakin berkembang bagi setiap sekolah.
Panitia bersyukur karena karena Tuhan senantiasa memberikan berkat serta pemeliharannya sehingga acara bisa berjalan sesuai dengan rencana. (Yoel)