ILustrasi : Foto bersama pengurus GAMKI, tamu undangan bersama Bamsoet. (Foto : Anto)

JAKARTA – Dewan Pengurus Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPP GAMKI) periode 2019-2022 resmi dikukuhkan pada Jumat (11/9/2019), di Grha Oikumene, Jakarta Pusat.

Acara dimulai dengan ibadah pembukaan dengan pengkhotbah Ketua Umum PGLII Pdt. Ronny Mandang, M.Th. Dalam khotbahnya, ia menyerukan agar GAMKI senantiasa berkontribusi untuk dunia Kekristenan Indonesia dan bangsa. “Bangkitlah GAMKI, satu orang muda yang percaya kepada Yesus, menjadi militan didalam Kristus, Dia membangun dari segala sisi yang Tuhan percayakan kepadanya, maka bangsa ini akan lebih baik, gereja akan lebih baik, dan masa depan akan lebih baik,” paparnya.

Kemudian Pdt, Ronny Mandang memimpin doa pengukuhan para pengurus DPP GAMKI 2019-2022. Pada kesempatan itu, Pdt. Ronny Mandang juga membacakan nats Alkitab dari Yesaya 24.

Usai ibadah dilanjutkan dengan upacara nasional dan upacara organisasi sekaligus prosesi pengukuhan dan serah terima jabatan kepengurusan DPP GAMKI. Dalam prosesi itu, Ketua Umum GAMKI Demisioner Dr. Michael Wattimena menyerahkan bendera organisasi kepada Ketua Umum GAMKI terpilih Willem Wandik.

Michael Wattimena menyerahkan bendera organisasi kepada Ketum GAMKI terpilih Willem Wandik

Turut hadir mantan Ketua Umum DPP GAMKI Alex Paath, anggota DPR-RI Komarudin Watubun, Ketua Umum DPP KNPI Noer Fajriansyah, Sekjen GP Ansor Adung A. Rochman, Ketua Umum PP GMKI Korneles Jacob Galanjinjinay, dan undangan dari berbagai organisasi kepemudaan serta gereja. Juga hadir Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo atau dikenal dengan sapaan Bamsoet.

BACA JUGA  Pentingnya Mengenalkan Budaya Anti Korupsi kepada Anak Sekolah Minggu

Dalam pidatonya, Willem Wandik menyampaikan 13 pokok pikiran kebangsaan yang diberi judul “GAMKI di tengah kehidupan demokrasi Indonesia” kepada Ketua MPR-RI. 13 pokok pikiran tersebut, yaitu:

  1. Gereja Masih menjadi kekuatan pemersatu umat di Indonesia
  2. Pemuda Kristen menjadi tulang punggung pembangunan di Indonesia
  3. Pancasila, NKRI, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dalam pecaturan politik identitas di Indonesia
  4. Konflik di Papua adalah persoalan kemanusiaan yang harus menjadi perhatian gereja dan juga Negara secara serius.
  5. Gereja masih belum mendapatkan kebebasan di Negara Pancasila
  6. Masyarakat adat masih menjadi korban investasi di Indonesia
  7. Kewajiban mempertahankan demokrasi, kebebasan berpendapat, berkumpul atau berorganisasi, perlindungan HAM di Indonesia
  8. Kewajiban mendorong reformasi birokrasi dan penuntasan agenda korupsi di Indonesia
  9. Penguatan sistem hukum di Indonesia
  10. Indonesia menjadi bagian dari komunitas global
  11. Merawat hutan tropis Indonesia
  12. Tantangan ideologi transnasional di era milenial
  13. Dukungan terhadap pemerintahan Jokowi Jilid II
BACA JUGA  Lari Semakin Kencang, Ini yang Dilakukan PGPI
Willem Wandik menyerahkan cindera mata sekaligus 13 pikiran pokok kebangsaan kepada Bamsoet

Sementara itu, Bamsoet dalam pidatonya menegaskan, MPR sebagai rumah kebangsaan. “Rumah untuk mengamankan ideologi Pancasila, melaksanakan Konstitusi, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mengawal tegaknya kehidupan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika,” tegasnya dan menjelaskan tekad melaksanakan ideologi Pancasila harus tetap dijaga agar tidak pudar.

Tidak lupa, Bamsoet mengajak GAMKI dan pemuda Indonesia pada umumnya menjaga nilai-nilai kebangsaan. “Indonesia membutuhkan generasi muda yang penuh demokrasi. Yang mampu membuat ketidakmungkinan menjadi peluang, yang mampu membuat keterbatasan menjadi berkelimpiahan, yang mampu membuat kesulitan menjadi kemampuan, yang mampu mengubah ketidakberadaan menjadi berharga dan bisa membalik keadaan,” pesannya.

Acara ditutup dengan orientasi DPP GAMKI masa bakti 2019-2022. (NW)

Apa pendapat anda tentang post ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini